Nov 13th 2025, 08:07 by BASRA (Berita Anak Surabaya)
Wali kota Surabaya Eri Cahyadi. Foto: Diskominfo Surabaya
Adanya dugaan kasus bullying yang berujung pada insiden peledakan di SMA 72 Jakarta Utara menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, langsung mengambil langkah antisipatif dengan memperkuat koordinasi bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk memastikan kejadian serupa tidak pernah terjadi di Kota Pahlawan.
Eri menegaskan bahwa peristiwa kekerasan di lingkungan sekolah berpotensi membahayakan masa depan anak, terutama jika korban mengalami trauma mendalam hingga memunculkan jiwa dendam.
"Peristiwa seperti itu membahayakan, apalagi jika anak memiliki jiwa dendam atau menjadi korban bullying. Hal ini harus menjadi perhatian serius," ujar Eri, Kamis (13/11).
Untuk mencegah munculnya benih-benih kekerasan dan perundungan, Pemkot Surabaya mengambil langkah proaktif. Melalui Dispendik, pemkot akan intensif mengadakan berbagai acara penyatuan yang melibatkan seluruh anak-anak sekolah.
"Untuk mencegahnya, kami akan mengadakan berbagai acara dengan Dinas Pendidikan untuk menyatukan anak-anak dari semua agama dan etnis," jelasnya.
Penekanan Eri sangat jelas, toleransi dan persatuan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman. Ia memberikan instruksi tegas bahwa perundungan atau bullying tidak boleh ada di sekolah-sekolah Surabaya.
"Tidak boleh ada. Hal ini harus dihindari dengan segala cara, karena menyangkut psikologis bullying dan masa depan generasi muda kita," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar