CEO baru PT Freeport Kathleen Quirk. Foto: Youtube/ASEAN BAC INDONESIA 2023
Freeport McMoran menjelaskan terkait pengoperasian kembali tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI), dimulai dari DeepMill Level Zone dan Big Gossan yang tidak terdampak insiden longsor pada akhir Oktober 2025.
Seiring dengan rencana pemulihan produksi skala besar tambang Grasberg di Papua Tengah, aktivitas remediasi sedang ditingkatkan untuk mempersiapkan pemulihan dan peningkatan produksi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) secara bertahap mulai kuartal II tahun 2026.
Presiden dan Chief Executive Officer Freeport McMoran, Kathleen Quirk, mengatakan timnya berkomitmen untuk memulihkan produksi skala besar dan berbiaya rendah di Grasberg dengan cara yang aman, efisien, dan bertanggung jawab.
"Kami telah memasukkan pembelajaran dari insiden tragis baru-baru ini ke dalam rencana masa depan kami dan sedang menerapkan beberapa inisiatif untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan insiden tersebut," ungkap Kathleen melalui keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (22/11).
Update situasi terkini insiden banjir lumpur di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Freeport, Kamis (11/9/2025). Foto: Freeport Indonesia
Kathleen mengungkapkan Freeport akan terus memprioritaskan keselamatan di atas segalanya seiring dengan upaya pemulihan operasi, sehingga memberikan manfaat bagi banyak pemangku kepentingan perusahaan.
Berdasarkan rencana pemulihan dan peningkatan bertahap, Freeport memperkirakan produksi tembaga dan emas PTFI dari distrik mineral Grasberg pada tahun 2026 akan serupa dengan perkiraan volume tahun 2025, yaitu sekitar 1,0 miliar pon tembaga dan 0,9 juta ons emas.
Freeport memperkirakan produksi PTFI akan meningkat sepanjang tahun 2026 dan 2027 dengan produksi tahunan rata-rata sekitar 1,6 miliar pon tembaga dan 1,3 juta ons emas untuk periode tiga tahun 2027-2029.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, memastikan sudah memberi izin operasi kembali tambang Big Gossan dan Deep Mill Level Zone (DMLZ) milik PTFI.
"Udah, udah [diberi izin] yang DMLZ sama Big Gossan," ungkap Tri di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (13/11).
Tri menyebut tambang Big Gossan dan DMLZ ini bakal memproduksi sekitar 600 ribu ton bijih tembaga per tahun, atau sekitar 30 persen dari total produksi bijih PT Freeport. Meski sudah diberi izin, kedua tambang tersebut belum melakukan produksi atau wrapping up.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar