Search This Blog

Polisi Telusuri 5 GB Data Nasabah & Perusahaan yang Dibobol Pria Mengaku Bjorka

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Polisi Telusuri 5 GB Data Nasabah & Perusahaan yang Dibobol Pria Mengaku Bjorka
Nov 3rd 2025, 12:06 by kumparanNEWS

Konferensi Pers terkait pengungkapan kasus ilegal akses dan manipulasi data di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Konferensi Pers terkait pengungkapan kasus ilegal akses dan manipulasi data di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya tengah menelusuri kebocoran sekitar 5 gigabyte (GB) data yang diduga diretas oleh pria berinisial WFT (22), yang mengaku sebagai hacker Bjorka. Pria ini telah ditangkap polisi pada awal Oktober lalu.

Polisi kini memeriksa kemungkinan kebocoran data itu dari berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga perbankan.

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, mengatakan pihaknya akan memanggil sejumlah perusahaan dan lembaga yang datanya diduga diretas. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bagaimana sistem mereka bisa diakses oleh pihak tak bertanggung jawab.

Konferensi Pers terkait pengungkapan kasus ilegal akses dan manipulasi data di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Konferensi Pers terkait pengungkapan kasus ilegal akses dan manipulasi data di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

"Puluhan entitas data pribadi milik beberapa perusahaan itu nanti akan kita tindak lanjuti bagaimana sistem itu bisa di-hack Bjorka dan datanya diambil oleh Bjorka. Itu kita panggil entitas atau lembaga itu untuk kita periksa, termasuk juga ada beberapa data yang milik pemerintah luar negeri," kata Fian kepada wartawan, Senin (3/11).

Fian menjelaskan, data yang diretas sangat beragam, mulai dari data kesehatan, perbankan, sekolah, konstruksi, hingga e-commerce.

"Datanya bervariasi dan banyak. Kemarin yang kita diskusikan dengan law enforcement, datanya lima giga. Anda bayangkan kalau 5 giga sebesar apa datanya," ujarnya.

Ia menambahkan, proses pemeriksaan juga akan melibatkan kerja sama dengan aparat kepolisian luar negeri untuk memastikan apakah benar terjadi kebocoran data (data breach).

"Kalau terjadi data breach kita akan bekerja sama untuk sharing data, untuk menangkap pelakunya. Apakah dia pelakunya Bjorka yang ini atau ada yang lain pelakunya. Itu akan kita tangkap," jelas Fian.

Ilustrasi kebocoran data. Foto: Alexander Geiger/Shutterstock
Ilustrasi kebocoran data. Foto: Alexander Geiger/Shutterstock

Meski begitu, polisi masih menunggu hasil log sistem dari masing-masing perusahaan yang menjadi korban untuk memastikan apakah WFT merupakan pelaku utama atau hanya menerima data dari pihak lain.

"Itu nanti kita tunggu log dari sistem elektronik yang dimiliki masing-masing korban tadi, atau data owner," kata Fian.

Ia juga menyebut sebagian barang bukti telah dibawa ke Laboratorium Forensik untuk dianalisis lebih lanjut.

"Itu makanya dari proses Labfor kita dapatkan informasi itu," ujarnya.

Direktorat Siber Polda Metro Jaya menangkap WFT yang mengaku memiliki data 4,9 juta nasabah dari salah satu bank swasta di Indonesia. Ia disebut aktif di forum dark web sejak 2020 dan sering berganti nama pengguna, mulai dari "Bjorka", "SkyWave", "Shint Hunter", hingga "Oposite6890".

Kasus ini menjadi lanjutan dari serangkaian kebocoran data yang diklaim oleh akun bernama Bjorka.

Media files:
01k6j22x5w5md19arnjryjaj4v.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar