ToGubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Jalan Inspeksi Ciliwung, Jakarta Selatan, Jumat (21/11). Foto: Amira Nada Fauziyyah/kumparan
Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo menanggapi soal kebiasaan warga Indonesia yang masih membuang sampah ke sungai hingga menjadikannya toilet.
Menurutnya, kebiasaan seperti ini harus dihentikan. Salah satunya, dengan edukasi dini dan kerja sama lintas pemerintah.
"Itu makanya kemudian perlu paling penting adalah sebetulnya edukasi dini kepada seluruh masyarakat bahwa hal seperti itu kalau tetap dikerjakan, maka kemudian ujung-ujungnya sungai akan marah," ujar Dody saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai upaya agar sungai tidak lagi dianggap sebagai bagian belakang atau tempat pembuangan kotoran di Jalan Inspeksi Ciliwung bersama Gubernur Pramono Anung di Jakarta Selatan, Jumat (21/11).
Menurut Dody, edukasi harus dibarengi kegiatan rutin menjaga kebersihan sungai seperti yang dilakukan dalam rangkaian Hari Bakti PU ke-80.
"Tetap bersih-bersih sungai seperti yang kita kerjakan hari ini kita kerjakan juga di seluruh Indonesia raya. Sehingga kemudian satu hal kita melakukan preventifnya, di samping edukasi, hulu-hulu harus kita kerjakan, bereskan bersama," kata dia.
Kondisi Sungai Ciliwung yang kotor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dody menegaskan, kondisi sungai saat ini sudah dalam keadaan "marah" akibat kerusakan hulu dan sedimentasi.
Ia mengingatkan, tanpa dukungan penuh dari daerah dan masyarakat, program rehabilitasi maupun pengerukan sungai tidak akan maksimal.
"Kalau kita tidak perhatikan sungainya, kita biarkan hulu hancur, yang turun adalah sedimen dan lumpur. Maka pada saat hujan, banjir di mana-mana. Itu karena sungai kita sudah marah. Air kan tidak punya mata, tidak punya telinga, harus dialirkan sampai ke laut," jelas Dody.
"Apa pun yang kita kerjakan, normalisasi, pengerukan, rehabilitasi tidak akan maksimal tanpa di-support pemerintah daerah dan masyarakat. Untuk ikut menjaga hulu, untuk misalnya tidak membuang sampah sembarangan di sungai," ujar Dody.
Petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membersihkan Sungai Krukut dari sampah-sampah plastik di Jakarta, Rabu (20/8/2025). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemda, dan kementerian lain seperti KLH agar sungai di Indonesia bersih. Termasuk pembangunan tanggul yang memerlukan penyediaan lahan oleh pemerintah daerah.
"Tidak bisa pemerintahan PU sendiri, harus melibatkan kementerian terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup, dan seterusnya, juga pemda terkait," kata Dody.
Dody menyebut, sungai yang kerap banjir adalah akibat sedimentasi ekstrem. Banyak sungai yang kini berwarna coklat, menandakan endapan lumpur yang berat.
"Hampir di semua tempat yang saya datangi, sungai kita berwarna cokelat, menunjukkan bahwa sedimentasinya sudah sangat-sangat luar biasa," kata dia.
Foto udara petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor membersihkan tumpukan sampah di aliran irigasi Sungai Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTOPetugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor membersihkan tumpukan sampah di aliran irigasi Sungai Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar