Search This Blog

Kisah 7 Turis Diare-Muntah saat Menginap di Hostel di Bali: 1 Tewas, 6 Masuk RS

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kisah 7 Turis Diare-Muntah saat Menginap di Hostel di Bali: 1 Tewas, 6 Masuk RS
Nov 21st 2025, 12:43 by kumparanNEWS

Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah Deqing Zhuoga, backpacker perempuan asal China (25) di sebuah kamar hostel di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (2/9/2025). Foto: Dok. Polres Badung
Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah Deqing Zhuoga, backpacker perempuan asal China (25) di sebuah kamar hostel di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (2/9/2025). Foto: Dok. Polres Badung

Backpacker asal China bernama Deqing Zhuoga (perempuan, 25 tahun) ditemukan tewas di sebuah kamar hostel di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (2/9) sekitar pukul 11.00 WITA lalu.

Kasus September itu belakangan ramai setelah media asing memberitakan kematian Deqing yang diduga karena keracunan fumigasi kutu busuk di sekitar hostel.

Ada juga yang menyebut Deqing dan sejumlah turis lainnya mengalami sakit setelah makan bersama di hostel. Deqing tewas saat menjalani perawatan secara mandiri di hostel.

Pejabat Sementara (PS) Kasubsipenmas Polres Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian Deqing. Namun, berdasarkan hasil autopsi, Deqing diduga tewas akibat diare.

"Sebab pasti kematian pasti tidak dapat ditentukan, akan tetapi sebab mati karena iritasi saluran pencernaan yang menimbulkan diare yang mengakibatkan kekurangan cairan dan elektrolit tidak dapat disingkirkan," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (21/11).

Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap muntahan Deqing. Hasilnya menunjukkan tidak ditemukan senyawa pestisida, narkoba, sianida, logam berat arsen, bahan kimia berbahaya dan methanol.

"Kami telah melakukan pemeriksaan terkait dengan obat obatan dan makanan yang berada di dalam tas korban namun hasil belum keluar," sambungnya.

Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah Deqing Zhuoga, backpacker perempuan asal China (25) di sebuah kamar hostel di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (2/9/2025). Foto: Dok. Polres Badung
Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah Deqing Zhuoga, backpacker perempuan asal China (25) di sebuah kamar hostel di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (2/9/2025). Foto: Dok. Polres Badung

Awal Mula

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah karyawan, insiden ini bermula saat Deqing mengeluh sakit kepada karyawan bernama Putu Eka sebanyak dua kali pada Senin (1/9), yakni sekitar pukul 20.00 WITA dan pukul 20.15 WITA.

Deqing mengeluh pusing, sakit punggung dan merasa lemas. Putu Eka sempat mendapati Deqing muntah satu kali di tempat sampah di kasur. Korban lalu meminta air dan pisang untuk dikonsumi kepada Putu Eka.

Pada pukul 23.30 WITA, Putu Eka mengajak Deqing berobat ke klinik. Dokter di klinik menyatakan Deqing mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan sehingga disarankan menjalani rawat inap.

Deqing meminta menjalani rawat jalan karena tak memiliki biaya sehingga diantar pulang ke hostel oleh Putu Eka.

"Sesampainya di klinik, korban sempat mendapat penanganan awal dari dokter, namun karena tidak memiliki biaya, korban hanya diberi resep obat. Korban kemudian membeli obat di apotek sebelah klinik dan kembali ke hostel," katanya.

Pada Selasa (2/9) sekitar pukul 06.00 WITA, enam turis lain mengalami mual, muntah dan diare. Mereka terpaksa dilarikan ke dua rumah sakit yang berbeda.

Yakni, pada kamar nomor 8, sekaligus teman satu kamar Deqing, ada WN China bernama Mingmin Lei (perempuan, 37 tahun), WN Jerman Melanie Irene (perempuan, 22 tahun) dan WN Jerman Alisa Kokonozi (perempuan, 22 tahun).

Pada kamar nomor 5 ada WN Arab Saudi Alahmadi Yousef Mohammed (laki-laki, 26 tahun), WN Filipina Cana Clifford Jay (laki-laki, 27 tahun) dan WN China Zhou Shanshan (perempuan, 29 tahun).

Menurut Nyoman Ayu, keenam turis asing telah sembuh dan kembali ke negara asalnya.

Hostel Klaim Dapur Bersih, Deqing Cuma Makan Sekali

Nyoman Ayu mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan mendalam terhadap kondisi lingkungan hostel sehingga menyebabkan para turis mengalami diare.

Namun, pihak hostel mengaku selalu memastikan kesegaran bahan pangan dan kebersihan dapur baik sebelum dan sesudah turis makan di restoran.

"Jika memasak menggunakan sarung tangan dan setelah selesai memasak maupun sebelum pergantian shift selalu membersihan dapur. Lalu mengecek bahan baku makanan jika lewat dari 3-5 hari akan di buang," sambungnya.

Berdasarkan catatan pihak hostel, Deqing mengkonsumsi makanan prasmanan gratis satu kali yakni saat pertama kali menginap pada 12 Agustus 2025. Deqing tercatat tidak pernah memesan makanan di hostel.

"Berdasarkan data resepsionis, Deqing tidak pernah memesan makanan di hostel. Tercatat hanya pernah makan sebanyak 1 kali saja yakni di tanggal 12 Agustus 2025 saat pertama kali menginap," katanya.

Nyoman Ayu meminta pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondisi kebersihan lingkungan hostel dikonfirmasi lebih lanjutnya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.

"Untuk pemeriksaan kebersihan dari seluruh kawasan hostel merupakan kewenangan dari dinkes Kab Badung untuk mengetahui secara pasti terkait hal itu. Harus melakukan uji lab terhadap kualitas air, makanan, dan swab terhadap pegawai restoran, dan alat yang digunakan untuk memasak sehingga nanti akan keluar sertifikat laik sehat. Silakan konfirmasi ke Dinkes Kab Badung," kata Nyoman Ayu.

Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Badung Made Padma Puspita belum merespons terkait masalah 7 turis mengalami diare saat menginap di hostel tersebut.

Media files:
01kajdat58nfxz0rny4da5h522.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar