Suasana homey restoran 'TAMU' Jakarta. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Dari sebuah meja makan, kita bukan hanya bisa menikmati hidangan yang tersaji tapi juga saling bertatap muka, berbagi cerita hingga menyambung koneksi. Filosofi inilah yang coba dibawa oleh restoran yang cukup baru di Jakarta Selatan bergaya masakan autentik Indonesia, TAMU.
Restoran dengan nuansa seperti makan di rumah sendiri ini mengambil nama TAMU dari singkatan "tatap muka"; mengartikan bahwa makan bukan sekadar mengisi perut, melainkan juga momen untuk duduk bersama dan bercengkrama.
Suasana restoran juga dibuat se-homey mungkin. Ada ruang dining seperti sebuah lounge atau ruang tamu. Kemudian, ada semi open kitchen, di mana pengunjung bisa mengintip proses pembuatan dan penyajian makanan. Hingga smoking area yang sejuk, ber-AC, luas, dan terang.
Suasana homey restoran 'TAMU' Jakarta. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Sentuhan seperti sedang makan di rumah makan tradisional juga dihadirkan melalui fasilitas air "kobokan" untuk tamu yang pengin makan pakai tangan langsung.
Begitu tamu datang, para pelayan akan membawa kendi berisi air kobokan yang dingin. Mangkuk kobokan untuk mencuci tangan pun menggunakan tanah liat sehingga seperti sedang berada di rumah warga di sebuah desa.
Ya, meski restoran ini begitu proper, tapi para tamu bebas mau makan pakai tangan hingga berpangku kaki seperti sedang makan di warung tradisional.
Ornamen kayu pada restoran ini semakin menguatkan nuansa tradisional bak di rumah-rumah di Jawa. Mulai dari pintu, meja, kursi, hingga pajangan yang menghiasi sudut-sudut restoran ini semua bernuansa kayu.
Sementara soal fasilitas, restoran ini punya dua ruang VIP dengan kapasitas 6 dan 12 tamu. Musala, toilet, valet parking, WiFi, hingga ruang ibu dan anak juga tersedia.
Restoran yang Mencoba Menyuguhkan Menu Makanan Indonesia Apa Adanya
Aneka menu makanan restoran 'TAMU' Jakarta. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Soal menu, Riyan Mudadalam, General Manager Toma Group --yang menaungi TAMU--, mengatakan kepada kumparanFOOD bahwa mereka mencoba menyuguhkan makanan Indonesia yang apa adanya.
"Secara konsep makanan, kita mengusung tema nostalgic dan dynamic. Nostalgic itu misalnya kita punya menu milu bakwan atau nama lain dari bakwan jagung. Nah, untuk penyajian kita sebisa mungkin menyajikan seperti makanan asal daerahnya yang apa adanya. Bakwan jagung, ya, akan dihidangkan seperti itu, minim twisting atau fusion," terangnya saat berbincang bersama kumparan, Rabu (19/11).
Saat melihat buku menu, kumparan memang tertarik dengan aneka hidangan masakan Indonesia yang terbilang sangat beragam. Dari menu masakan yang biasa saja seperti bakwan jagung atau gado-gado, sampai tersedia lawar udang, gohu atau rujak ikan, sampai konro pipi sapi dan sambel goreng otot sapi.
Sajian konro pipi sapi restoran 'TAMU' Jakarta. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Tanpa berlama-lama kumparan pun dipersilakan untuk mencoba beberapa menu andalan mereka. Pengalaman berantap kami dibuka dengan mencoba konro pipi sapi yang dagingnya tampak merah merona dengan sup konro hitam menggunakan kluwek yang dihidangkan terpisah.
Saat kami coba, potongan pipi sapinya dimasak dengan kematangan pas. Masih terasa berserat namun sudah lembut, tapi tetap kenyal. Bumbu dagingnya juga balance, tidak membuat kegurihan alami dari daging sapinya hilang. Namun kalau mau rasanya lebih kaya, bisa menikmati daging pipi sapi ini dengan kuah konro yang gurih dan oily serta sedikit terasa pahit khas kluwek di akhir cecapan.
Setengah ekor ayam guling ala restoran 'TAMU' Jakarta. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Lanjut mencoba hidangan utama kedua, yakni ayam guling. Potongan setengah ekor ayam kampung yang dimasak dengan cara "diguling" atau diasap. Menghasilkan aroma asap khas yang meresap ke dalam daging ayam empuk nan berbumbu gurih. Sajian ayam ini dilengkapi daun singkong tumbuk yang sedikit creamy santan, sambal dadak terasi dan sambal andaliman yang harum.
Paduan ayam smoky ini sangat pas dinikmati bersama seporsi nasi gurih kecombrang. Sesuai namanya, nasi hangat ini terasa gurih karena sudah dicampur dengan irisan aneka bawang dan kecombrang yang menguarkan aroma harum khas.
Selain itu, kami juga sempat mencoba gulai jamur dan lawar udang yang semakin melengkapi santapan kami di siang itu. Uniknya, kami juga disuguhkan sepiring aneka jenis kerupuk. Ada kerupuk gendar, emping, dan jangek atau kulit sapi.
Sajian bolu tape keju di restoran 'TAMU' Jakarta. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Sebagai penutup yang manis, kami mencicipi dessert berupa bolu tape keju yang dilengkapi es krim rum raisin, cheese cake, serta siraman saus gula aren. Hmm, sungguh nikmat!
Nah, kalau kamu tertarik mencoba aneka makanan di restoran TAMU ini, siapkanlah budget sekitar Rp 200-250 ribu per orang untuk pengalaman makan lengkap. Restoran dengan kapasitas hingga 115 orang ini juga cocok sebagai lokasi untuk mengadakan event kantor, lamaran, arisan, atau sekadar berkumpul merayakan ulang tahun bersama keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar