Ilustrasi wanita solo traveling Foto: Shutter stock
Saat traveling, Google Maps atau peta digital menjadi salah satu panduan yang kerap digunakan traveler. Meski demikian, tahukah kamu kalau ternyata Google Maps tidak bisa digunakan secara penuh di Korea Selatan?
Ya, sejak lama Negeri Ginseng membatasi penggunaan Google Maps, karena alasan keamanan nasional.
Dilansir News Week, meski dikenal sebagai salah satu negara paling maju dalam teknologi digital, Korea Selatan dikenal sebagai negara yang cukup ketat soal keamanan.
Ilustrasi ikon aplikasi Google Maps di smartphone. Foto: REUTERS Dado Ruvic
Hal ini pula yang membuat Google terus berupaya untuk bisa memperluas layanannya di negara tersebut.
Upaya Google untuk mendapatkan izin penggunaan data peta resolusi tinggi di Korea Selatan sebenarnya sudah berlangsung sejak awal 2010-an.
Perusahaan asal Amerika Serikat itu ingin mengakses peta skala 1:5.000, yang jauh lebih rinci dibanding peta publik 1:25.000 yang saat ini tersedia.
Ilustrasi bendera Korea Selatan. Foto: railway fx/Shutterstock
Google menilai data tersebut bukanlah informasi sensitif, melainkan standar global untuk navigasi modern, seperti panduan arah kendaraan, rekomendasi lokasi, dan estimasi waktu tempuh.
Namun, pemerintah Korea Selatan menolak permintaan itu, karena peta rinci dianggap aset keamanan nasional. Menurut otoritas setempat, data geografis beresolusi tinggi berpotensi membuka informasi tentang lokasi fasilitas militer dan area sensitif lainnya, sehingga dilarang untuk diekspor ke server di luar negeri.
Dampaknya bagi Wisatawan Asing
Ilustrasi wisatawan traveling di Korea. Foto: Olesya Kuznetsova/Shutterstock
Bagi wisatawan asing, kebijakan ini berarti Google Maps tidak dapat digunakan untuk fitur navigasi langsung atau petunjuk arah waktu nyata.
Sebagian besar turis yang datang ke Korea Selatan akhirnya beralih ke aplikasi lokal seperti Naver Map dan KakaoMap, yang menyediakan panduan rute, transportasi umum, hingga informasi tempat wisata dalam bahasa Inggris.
Walau Google masih dapat menampilkan lokasi dan titik-titik penting melalui kerja sama dengan penyedia pihak ketiga seperti T Map, fungsinya sangat terbatas. Pengguna tidak bisa menavigasi mobil, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi publik seperti halnya di negara lain.
Isu Keamanan
Ilustrasi traveling di Korea. Foto: Travel man/Shutterstock
Isu utama dalam perselisihan antara Google dan pemerintah Korea Selatan tetaplah keamanan nasional dan regulasi data.
Pemerintah menilai bahwa membuka akses penuh kepada Google berarti mengizinkan data strategis dikirim ke server luar negeri, sesuatu yang berisiko bagi pertahanan negara.
Sementara itu, Google berargumen bahwa akses tersebut tidak hanya penting bagi pengguna lokal, tetapi juga meningkatkan kenyamanan wisatawan dan bisnis internasional di negara berpenduduk 51 juta jiwa tersebut.
Dalam beberapa kesempatan, Google bahkan menawarkan sejumlah kompromi, seperti mengaburkan lokasi militer dan menghapus koordinat lintang-bujur dari layanan mereka jika diberi izin. Namun, pemerintah Korea Selatan tetap menuntut agar Google mendirikan pusat data lokal, agar bisa diawasi secara langsung terkait pajak dan transparansi pendapatan hal yang hingga kini belum disetujui oleh perusahaan.
Respons Google
Ilustrasi Kantor Google. Foto: Shutter Stock
Cris Turner, Wakil Presiden Google untuk Kebijakan Pengetahuan dan Informasi, dalam unggahan blog pada Agustus lalu menyatakan bahwa pihaknya terus berdiskusi dengan Pemerintah Korea Selatan terkait standar keamanan yang diminta.
"Kami sedang berkonsultasi dengan pemerintah tentang bagaimana menerapkan langkah-langkah keamanan yang diminta. Jika perlu, kami siap membeli dan menggunakan citra yang telah disetujui pemerintah dari mitra lokal," ujar Turner.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan semula dijadwalkan mengumumkan keputusan terkait izin Google pada Oktober 2025, namun keputusan itu ditunda untuk pembahasan lebih lanjut.
Kini, keputusan final dikabarkan akan diumumkan bulan ini, yang akan menentukan apakah Google Maps akhirnya bisa berfungsi sepenuhnya di Korea Selatan, atau tetap terbatas seperti selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar