Search This Blog

Akademisi: Mengonsumsi Makanan Fermentasi Bisa Memperkuat Sistem Imun

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Akademisi: Mengonsumsi Makanan Fermentasi Bisa Memperkuat Sistem Imun
Nov 21st 2025, 10:00 by kumparanFOOD

 Ilustrasi tempe. Foto: dreamsfolklore/Shutterstock
Ilustrasi tempe. Foto: dreamsfolklore/Shutterstock

Makanan fermentasi seperti tempe, yoghurt dan kimchi dikenal bermanfaat untuk pencernaan. Namun, menurut akademisi, makanan-makanan ini ternyata juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Dilansir laman IPB University, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prof. Antonius Suwanto, menjelaskan bahwa fermentasi merupakan proses alami yang tidak hanya membuat makanan lebih awet, tetapi juga meningkatkan kualitas gizinya.

Makanan fermentasi disebut dapat mendukung kesehatan imun berkat kandungan mikroorganisme di dalamnya yang membantu melatih sistem kekebalan tubuh.

"Mengonsumsi makanan fermentasi adalah cara mudah untuk memberikan paparan pada sistem imun terhadap antigen. Antigen dari mikroorganisme inilah yang membantu sistem imun mengenali ancaman dan membentuk antibodi," jelas Prof. Antonius, dikutip dari laman IPB University.

Ilustrasi makan kimchi. Foto: Nungning20/Shutterstock
Ilustrasi makan kimchi. Foto: Nungning20/Shutterstock

Ia juga menjelaskan bahwa makanan fermentasi dapat memberi bakteri baik yang membantu mengaktifkan sel darah putih sehingga sistem imun lebih siap bekerja.

"Sel darah putih itu sistem pertahanan utama kita, tetapi mereka perlu dipacu supaya bisa menjadi aktif. Salah satunya dengan memberikan bakteri-bakteri yang tidak berbahaya melalui makanan fermentasi," tambahnya.

Menurut Prof. Antonius, makanan fermentasi bisa dikonsumsi dalam kondisi mentah maupun dimasak. Berdasarkan penelitian yang pernah ia lakukan bersama tim, perbedaan pembentukan antibodi antara tempe mentah dan kukus tidak terlalu besar.

"Hasilnya, tempe yang dikukus memang sedikit lebih rendah dalam pembentukan antibodi dibanding tempe mentah, tapi perbedaannya tidak terlalu signifikan. Keduanya masih jauh lebih baik dibanding kedelai yang belum difermentasi," ujarnya.

Sauerkraut, kubis fermentasi khas Jerman Foto: Dok.Shutterstock
Sauerkraut, kubis fermentasi khas Jerman Foto: Dok.Shutterstock

Meski begitu, ia mengingatkan agar lebih memperhatikan proses pengolahannya supaya kualitas bakteri baiknya tidak rusak.

"Kalau dibuat keripik, mungkin bakterinya sudah berantakan, jadi kualitasnya lebih rendah dibanding tempe goreng atau tempe bacem," pungkasnya.

Jadi, kalau kamu ingin menjaga sistem imun tetap kuat, makanan fermentasi seperti tempe, yoghurt, atau kimchi bisa jadi pilihan yang layak dicoba.

Reporter Salsha Okta Fairuz

Media files:
01hq784hzw9k7q2p1xrfw18fph.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar