Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato usai dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Senin (20/1/2025). Foto: Saul Loeb/Pool via REUTERS
Presiden Donald Trump mengatakan mempertimbangkan mengalihkan dana hibah senilai USD 3 miliar (setara Rp 48 triliun) untuk penelitian ilmiah dan teknik dari Universitas Harvard ke sekolah kejuruan/vokasi. Hal ini disampaikan Trump lewat media sosial Truth Social.
Sebelumnya, Trump telah membekukan dana hibah federal senilai Rp 48 triliun dalam beberapa minggu terakhir. Politikus Republik ini menuduh Harvard — sebuah kampus swasta prestisius — mempekerjakan Demokrat, idiot kiri radikal dan otak burung sebagai profesor.
Harvard menggugat balik Trump, mengatakan pembekuan dana itu merupakan serangan inkonstitusional atas hak kebebasan berpendapat dan melanggar hukum.
Dikutip dari Reuters, Selasa (27/5), sebagian besar dana hibah dialokasikan oleh Kongres ke Institusi Kesehatan Nasional untuk mendanai penelitian biomedis, setelah proses aplikasi yang panjang oleh ilmuwan individual — suatu pekerjaan yang biasanya tidak dilakukan di sekolah-sekolah kejuruan/vokasi.
Seorang wanita berjalan di kampus Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, Selasa (15/4/2025). Foto: Faith Ninivaggi/REUTERS
Namun, masih belum jelas apakah dana hibah yang dimaksud merupakan dana hibah Harvard yang telah dibekukan pemerintah sebelumnya. Harvard mengatakan hampir semua dana hibah federal telah dicabut pada awal Mei.
Harvard juga tidak berkomentar terkait pengalihan dana hibah ke sekolah vokasi. Pun dengan Gedung Putih saat ditanya secara spesifik bagaimana dana hibah itu bisa dialihkan ke sekolah vokasi.
Pada Jumat (23/5) lalu, seorang hakim AS untuk sementara memblokade usaha pemerintahan Trump mencabut hak Harvard menerima mahasiswa asing. Keputusan itu membuat ribuan mahasiswa internasional sedikit lega.
Harvard menerima hampir 6.800 mahasiswa internasional dalam tahun ajaran saat ini. Ada 87 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Harvard.
Dengan adanya larangan itu, mahasiswa internasional di Harvard menjadi waswas. Sebab, larangan itu memaksa mereka untuk pindah universitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar