Mensos Saifullah Yusuf memberikan keterangan pers usai mengkuti rapat koordinasi pengadaan guru dan tenaga kependidikan sekolah rakyat di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai ada 65 bangunan di berbagai wilayah Indonesia yang layak untuk dijadikan Sekolah Rakyat. Dari angka tersebut, baru 53 bangunan yang sudah mulai direnovasi.
Mensos Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan renovasi ditargetkan 53 bangunan tersebut ditargetkan selesai paling lama awal Juli.
"Dilakukan renovasi di bulan ini juga, sebagian di antaranya sudah dimulai bahkan mulai dua hari yang lalu, yang kita harapkan nanti di bulan Juni akhir atau awal Juli sudah selesai. Itu khusus untuk yang 53," kata Gus Ipul, di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) pada Kamis (15/5).
Jika sudah dinilai layak dan mulai direnovasi, proses selanjutnya yang dilakukan pemerintah yaitu melakukan rekrutmen guru hingga penganggaran. Dia menyebut dibutuhkan 1.600 hingga 2.000 guru untuk mengajar di 100 titik Sekolah Rakyat yang ditargetkan.
"Jika sudah selesai dinyatakan layak maka secara simultan tim rekrutmen siswa bekerja, tim rekrutmen guru bekerja, tim penganggaran juga bekerja, jadi bekerja secara bersamaan," ujar dia.
"Kebutuhan gurunya itu sekitar 1.600 sampai 2.000 lah kira-kira kalau nanti kita sampai di 100 titik. Tapi, ini kita masih simulasi terus ya. Saya terus terang belum berani memastikan angkanya tapi kalau dari 53 itu kira-kira hampir 1.000 dibutuhkan gurunya," lanjut dia.
Menurut Gus Ipul, ribuan guru yang akan ditempatkan itu diutamakan berasal dari kalangan PNS dan PPPK yang belum memperoleh penempatan. Jika masih belum mencukupi, maka akan dilakukan rekrutmen dari kalangan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Jadi yang ikut seleksi di sini adalah mereka yang memang belum penempatan," ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar