Search This Blog

Mendikdasmen RI Kenalkan Rumah Pendidikan di Pertemuan Menteri Pendidikan APEC

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mendikdasmen RI Kenalkan Rumah Pendidikan di Pertemuan Menteri Pendidikan APEC
May 16th 2025, 13:00, by Tim kumparan, kumparanNEWS

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen
Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, turut memberikan pernyataan dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC ke-7 atau APEC 2025 Education Ministerial Meeting (AEMM) yang digelar pada Selasa (14/5) di Korea Selatan.

Dalam acara ini, menteri pendidikan maupun perwakilan dari 21 anggota APEC menyampaikan tanggapan terkait tema AEMM tahun ini, "Bridging Educational Gaps and Promoting Inclusive Growth in the Era of Digital Transformation".

Dalam kesempatan tersebut, Mu'ti memperkenalkan Rumah Pendidikan, sebuah ekosistem yang terintegrasi dalam mendukung akses, kolaborasi, dan efisiensi pendidikan.

Platform ini memungkinkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem.

"Platform ini memiliki delapan ruang virtual untuk berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan mitra pendidikan," tuturnya.

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen
Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen

Ia menambahkan, di dalam Rumah Pendidikan terdapat Ruang GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) yang dapat menjadi wadah bagi guru dan tenaga pendidik berfokus dalam mengembangkan kompetensinya.

"Mengingat coding akan diperkenalkan di kelas 5 SD hingga SMA, perlu adanya pelatihan dalam bidang tersebut untuk guru dan tenaga pendidik, termasuk asesmen, analisis data, dan pembelajaran mandiri," lanjutnya.

Peningkatan kompetensi guru sangat dibutuhkan di era perkembangan inovasi, digitalisasi, dan inklusivitas ini. Hal ini akan membantu kesenjangan pendidikan dan mempersiapkan keterampilan murid pada masa depan.

"Dimasukkannya coding dan AI ke dalam kurikulum nasional bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk menumbuhkan pemikiran komputasional, pemahaman etika AI, dan pendekatan desain yang berpusat pada manusia," kata Mu'ti.

Mendikdasmen RI Sampaikan Visi dan Program Prioritas dalam Pertemuan Multilateral AEMM

Dalam salah satu agenda, Mu'ti bersama beberapa menteri pendidikan dari negara lain mengikuti pertemuan bilateral. Pada kesempatan ini, Menteri Pendidikan Korea Selatan, Oh Seok-Hwan yang sekaligus Penjabat sementara Presiden dan Perdana Menteri Korea Selatan, turut hadir.

Mu'ti menyampaikan visi Kemendikdasmen RI, yaitu Pendidikan Bermutu untuk Semua serta beberapa program prioritas, seperti wajib belajar 13 tahun sejak taman kanak-kanak dan digitalisasi pendidikan.

Menurut Mu'ti, digitalisasi pendidikan adalah salah satu cara untuk merealisasikan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua di tengah berbagai tantangan yang dihadapi ekosistem pendidikan.

"Digitalisasi Pendidikan, yang di dalamnya ada kecerdasan buatan (Artificial Intelligent atau AI), coding, dan pembelajaran mendalam, merupakan upaya kita untuk memenuhi layanan Pendidikan Bermutu untuk Semua," ujarnya.

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen
Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen

Mu'ti menambahkan, saat ini sudah ada kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan, salah satunya melalui Tim Enuma Korea Selatan dalam bentuk platform pembelajaran untuk anak usia dini.

Merespons pernyataan tersebut, Menteri Oh Seok-Hwan merasa tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama penerapan pembelajaran digital.

Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk bermitra dengan Indonesia dalam memajukan pendidikan, termasuk mendukung visi Pendidikan Bermutu untuk Semua melalui digitalisasi pembelajaran sehingga layanan pendidikan dapat juga dirasakan oleh masyarakat di daerah terpencil atau tertinggal.

Oh Seok-Hwan sempat berbagi pengalaman terkait pengalaman Korea Selatan dalam memajukan pendidikan. Ia menyampaikan bahwa Korea Selatan memiliki permasalahan serupa terkait pemerataan pendidikan di daerah-daerah terpencil, seperti Jeju misalnya.

Di sana, Ia berbagi tentang tantangan apa saja yang dihadapi dalam kondisi tersebut, sekaligus juga solusi yang bisa dijalankan.

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen
Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti handir dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Korea Selatan, Selasa (14/5/2025). Foto: Kemendikdasmen

Dalam kesempatan yang sama, Mu'ti mengadakan pertemuan bilateral dengan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan, Oh Young-hun.

Didampingi Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Korea, Amaliah Fitriah, Mu'ti membahas potensi kerja sama terkait pengelolaan energi terbarukan dan manajemen pengelolaan limbah dalam kerangka sekolah ramah lingkungan.

Mu'ti menyampaikan peluang kerja sama yang mencakup pemanfaatan tenaga surya dan energi terbarukan lainnya untuk membantu satuan pendidikan di daerah-daerah yang belum terjangkau listrik.

"Beberapa daerah di Indonesia belum terjangkau listrik. Pemanfaatan energi terbarukan untuk menyediakan listrik di daerah-daerah ini akan sangat membantu sekolah ramah lingkungan," tuturnya. Peluang kerja sama ini pun disambut baik Pemerintah Provinsi Jeju.

Media files:
01jvbtdg1zn99kyhvk0phdyg2h.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar