Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) saat menerima desakan nelayan dan pekerja perikanan yang tergabung dalam Jejaring Serikat Pekerja/Serikat Buruh Sektor Maritim Indonesia di Kemenaker, Jakarta, Senin (26/5/2025). Foto: Kemnaker RI
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memperingatkan bahwa separuh keahlian yang dimiliki pekerja saat ini diperkirakan tak akan lagi relevan dalam satu dekade ke depan. Ia menyebut, perubahan dunia kerja berlangsung sangat cepat.
"Tantangan masa depan itu tidak mudah. Sejumlah riset menunjukkan 50 persen skill set yang ada sekarang akan menjadi usang dalam 10 tahun," ujar Yassierli di Istana Negara, Rabu (28/5).
Namun, kesiapan tenaga kerja Indonesia masih tergolong rendah. Menurutnya, mayoritas pekerja hanya lulusan SMA atau SMK, sementara tantangan masa depan menuntut kompetensi berbasis teknologi dan digital.
"Sekitar 85 persen tenaga kerja kita berlatar belakang pendidikan maksimal SMA/SMK," kata Yassierli.
Ia juga menyoroti produktivitas tenaga kerja Indonesia yang masih tertinggal dari negara-negara tetangga di ASEAN.
"Produktivitas kita 10 persen di bawah rata-rata ASEAN. Jadi jangan cepat berpuas diri, karena capaian sekarang adalah hasil dari masa lalu," tegasnya.
Untuk mengejar ketertinggalan, Kementerian Ketenagakerjaan menyiapkan sejumlah program pelatihan dan pemagangan nasional, baik di dalam maupun luar negeri. Ia menekankan, program ini berbeda dari sistem magang biasa yang kerap membebani perusahaan.
"Kita ingin latih dulu pesertanya, baru mereka berkontribusi bagi perusahaan. Itu harapannya," jelas Yassierli.
Pemerintah juga menetapkan empat bidang pelatihan utama yang akan menjadi fokus, yakni keahlian operasional berbasis teknologi atau smart operation, keterampilan digital kreatif seperti pembuatan konten, storytelling, dan desain, pengelolaan hutan sosial atau agroforestry, serta pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs.
Ilustrasi membersihkan CVT motor matic. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Sebagai ilustrasi, Yassierli mencontohkan teknisi otomotif. "Bengkel kita masih fokus ke mobil konvensional. Padahal mobil listrik makin berkembang. Berapa banyak teknisi kita yang paham soal ini?"
Kemnaker juga tengah membangun platform digital terpadu yang akan memuat informasi dunia kerja: mulai dari lowongan kerja, pelatihan, hingga sertifikasi.
"Nantinya job fair tidak lagi diperlukan. Semua informasi tersedia di platform ini, tinggal daftar saja," ucapnya.
Tak hanya itu, program peningkatan produktivitas nasional juga sedang digalakkan. Pemerintah menargetkan pembentukan pusat pelatihan di berbagai daerah serta penyiapan ratusan tenaga ahli produktivitas.
Yassierli menutup pernyataannya dengan ajakan untuk mengubah pola pikir. Ia menilai, membantu pertumbuhan perusahaan jauh lebih efektif dibanding hanya mendorong pelatihan wirausaha individu.
"Lebih baik saya bantu satu perusahaan tingkatkan produktivitas 10 persen. Dengan begitu, dia bisa menyerap 20 tenaga kerja baru," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar