Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela saat menerima kunjungan Tim Tim Kementerian Luar Negeri RI dan IPB | Foto : Dok. Adpim
Lampung Geh, Bandar Lampung - Provinsi Lampung ditetapkan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan Pelatihan Komoditas Berkelanjutan untuk Negara Sehaluan (Like-Minded Countries) Tahun 2025 yang akan melibatkan peserta dari 18 negara mitra.
Penetapan Lampung sebagai lokasi praktik lapangan diumumkan dalam kunjungan Tim Kementerian Luar Negeri RI dan IPB ke Ruang Kerja Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela di Kompleks Kantor Gubernur, Selasa (27/5).
Pelatihan yang mengusung pendekatan Training Network Initiative for Business Alignment (TNI-BA) ini akan melibatkan peserta dari 18 negara mitra.
Kegiatan direncanakan berlangsung di dua lokasi, yaitu di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Provinsi Lampung sebagai lokasi praktik lapangan.
Tim Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan bahwa Lampung dipilih karena memiliki potensi unggulan di sektor komoditas kopi dan kakao.
Kegiatan praktik lapangan direncanakan di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Timur, melibatkan petani dan komunitas lokal.
"Lampung dipilih karena memiliki potensi unggulan di sektor kopi dan kakao, serta pengalaman dalam pengembangan rantai pasok berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip bisnis hijau dan inklusif," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan pelatihan tersebut di wilayah Lampung.
"Pemerintah Provinsi Lampung siap mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini. Ini merupakan kesempatan strategis untuk memperkuat kapasitas petani lokal dalam pengelolaan komoditas secara berkelanjutan sekaligus mempromosikan potensi daerah kepada mitra internasional," kata Jihan.
Wagub Jihan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat diplomasi ekonomi daerah.
"Kolaborasi antar sektor menjadi kunci dalam membangun SDM unggul yang siap bersaing di tingkat global, sekaligus memperkuat posisi Lampung dalam diplomasi ekonomi," tegas Jihan.
Ia juga menyoroti pelatihan ini sebagai momentum penting, mengingat dinamika kebijakan global seperti regulasi Uni Eropa terkait deforestasi yang berdampak pada ekspor komoditas.
Pemerintah Provinsi Lampung akan menyiapkan dukungan teknis melalui perangkat daerah terkait, termasuk materi promosi, profil daerah, serta konten visual yang diperlukan untuk menyambut peserta pelatihan internasional.
"Dengan kesiapan dan kerja sama yang solid, kita ingin menunjukkan bahwa Lampung adalah pusat komoditas unggulan nasional yang mendukung praktik usaha berkelanjutan dan inklusif di tingkat global," pungkasnya. (Cha/Put)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar