Sejumlah Biksu Buddha berdoa di antara stupa-stupa di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (10/5/2025). Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP
Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menerima usulan pemasangan stairlift di Candi Borobudur dipasang secara permanen. Pemasangan stairlift itu dalam rangka kunjungan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis (29/5) besok.
"Ini rencana awalnya itu, kan, dibikin untuk sementara. Tapi sekarang ada masukan-masukan dari beberapa kelompok teman-teman Buddhis, ada kelompok, pemerintah kebudayaan ada yang meminta. Ini, kan, ada yang mengusulkan bahwa itu dibuat permanen saja," kata Kepala PCO Hasan Nasbi kepada wartawan di Hotel Movenpick Jakarta, Rabu (28/5).
Hasan mengatakan, di situs cagar budaya dunia lain juga dipasang stairlift. Menurutnya, pemasangan stairlift secara permanen juga akan membuat situs menjadi lebih inklusif. Apalagi usulannya datang dari berbagai pihak.
"Tapi sebagai sebuah usulan, ini kayaknya usulan yang bagus, kan, supaya cagar budaya kita, tempat-tempat sejarah kita juga inklusif buat orang-orang yang secara usia mungkin secara fisik punya keterbatasan bisa menikmati itu," ucapnya.
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Meski demikian, Hasan mengatakan usulan ini masih ditampung pemerintah.
"Sekarang masih berupa usulan. Nanti akan betul-betul jadi permanen atau tidaknya tentu ada keputusannya nanti," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut pemasangan stairlift tidak akan merusak cagar budaya.
"Itu yang namanya, tuh, chair lift. Chair lift itu tidak masif dan tidak merusak. Tidak ada penetrasi sama sekali," ungkapnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar