Presiden Direktur PT Bank Saqu Indonesia Leo Koesmanto beserta jajarannya dalam acara Peresmian Transformasi PT Bank Jasa Jakarta di Gedung Astra, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
PT Bank Saqu Indonesia menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen. Meski demikian, pihak bank menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam merespons kebijakan tersebut, terutama dalam kondisi makroekonomi yang dinilai masih penuh tantangan.
"Saya rasa kami sebagai bagian dari perbankan menyambut gembira dengan penurunan ini. Saya rasa posisi kita sama dengan bank-bank lainnya," ujar Presiden Direktur PT Bank Saqu Indonesia Leo Koesmanto dalam acara Peresmian Transformasi PT Bank Jasa Jakarta di Gedung Astra, Jakarta Pusat, Rabu (28/5).
Leo mengakui bahwa saat ini sektor perbankan juga menghadapi tantangan yang cukup signifikan, terutama terkait likuiditas. Menurutnya, banyak pihak yang masih bersikap hati-hati di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang belum sepenuhnya stabil.
"Tapi sebenarnya kita harus processly optimistic, kita harus tetap berjalan antara (optimis dan) cautious. kita pasti akan menyesuaikan kondisi," tuturnya.
Dengan adanya penurunan suku bunga BI, Bank Saqu berkomitmen tetap menjaga prinsip tata kelola yang baik dan penyaluran kredit yang sehat dengan menyesuaikan strategi penyaluran kredit dengan tetap mengelola seluruh proses sesuai prinsip tata kelola dan manajemen risiko yang berlaku.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Rabu (21/5) menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 0,25 persen menjadi 5,5 persen pada bulan Mei 2025.
Selain itu, BI juga menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 0,25 persen menjadi 4,75 persen dan lending facility sebesar 0,25 persen menjadi 6,25 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar