Search This Blog

Investor Vietnam Mau Masuk Program Makan Bergizi Gratis, Tekan Impor Susu di RI

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Investor Vietnam Mau Masuk Program Makan Bergizi Gratis, Tekan Impor Susu di RI
Oct 27th 2024, 17:23, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS

Sejumlah siswa makan bersama saat uji coba makan bergizi gratis di SDN Sentul 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024) Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Sejumlah siswa makan bersama saat uji coba makan bergizi gratis di SDN Sentul 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024) Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk program Makan Bergizi Gratis bukanlah skema impor, melainkan pembangunan fasilitas peternakan di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Kementan Arif Cahyono. Ia menegaskan, Kementan mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia, bukan mengimpor susu.

"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," katanya kepada kumparan, Minggu (27/10).

Nantinya, fasilitas peternakan yang dimaksud akan dibangun di Poso, Sulawesi Tengah. Investor Vietnam tersebut rencananya akan membangun peternakan di lahan seluas 10.000 hektare.

"Investor asal Vietnam yang berminat mengembangkan industri sapi perah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, rencananya akan mengelola lahan seluas 10.000 hektare dan membangun fasilitas pengolahan susu yang diproyeksikan akan menghasilkan produksi susu hingga 1,8 juta ton," lanjutnya.

Arif juga bilang, jika nantinya investasi tersebut berjalan dengan lancar, langkah ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor susu yang saat ini masih berjalan dengan jumlah 3,7 juta ton susu per tahun.

"Jika investasi ini berjalan sesuai rencana, produksi susu dari industri dalam negeri diperkirakan akan mencapai 1,8 juta ton dalam tiga hingga lima tahun ke depan, sehingga dapat memenuhi sekitar setengah dari kebutuhan nasional yang saat ini masih bergantung pada impor sebesar 3,7 juta ton per tahun," kata Arif lebih lanjut.

Nantinya, keberadaan fasilitas peternakan di Poso, Sulawesi Tengah tersebut juga diharap dapat menciptakan lapangan kerja dan menekan angka pengangguran.

"Langkah ini juga diharapkan membawa dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja, penurunan angka pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di sekitar lokasi investasi," pungkasnya.

Dalam catatan kumparan, Amran juga sudah menjajaki kerja sama untuk meningkatkan produktivitas sapi perah dan pedaging dengan TH Group pada Juli lalu.

Investor asal Vietnam tersebut meminta lahan seluas 10.000 hektare untuk mendukung produksi susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, Bank Tanah menyebut baru ada 3.000 hektare lahan yang difungsikan untuk hal tersebut.

Saat ini Bank Tanah juga sedang menyiapkan sisa lahan yang dibutuhkan, namun belum ada detail kapan proses tersebut selesai.

Media files:
01j3f7g29b2n6pgypzj637s1t8.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar