Aug 5th 2024, 09:59, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Massa diduga dari kelompok sayap kanan mencoba membakar sebuah hotel penampungan pengungsi di Rotherham, Inggris, pada Minggu (4/8). Kerusuhan itu dipicu sentimen anti-imigran yang meluas di Inggris.
Laporan media The Guardian, aksi perusakan di Rotherham dilakukan setidaknya 700 orang. Massa berkumpul di depan hotel Holiday Inn yang dijaga polisi.
Massa kemudian mencoba melawan dengan menggunakan senjata tumpul dan botol. Menurut keterangan kepolisian South Yorkshire sebanyak 10 orang anggotanya terluka akibat kerusuhan. Salah satu di antaranya bahkan sampai tidak sadarkan diri.
Beberapa video yang terverifikasi terjadi di Rotherham, memperlihatkan massa membawa bendera St George. Massa juga ramai-ramai berteriak: 'Bawa Mereka Keluar' ke arah hotel yang menampung imigran.
Massa juga dilaporkan mencoba masuk ke dalam hotel untuk membakar bangunan tersebut. Aksi massa dikecam oleh Mendagri Inggris Yvette Cooper.
"Serangan kekerasan kriminal di hotel penampung pencari suaka sangat mengerikan, mereka sengaja membakar bangunan yang berisi orang di dalam," ucap Cooper seperti dikutip dari The Guardian.
"Kepolisian South Yorkshire mendapat dukungan penuh dari pemerintah untuk melakukan aksi paling tegas kepada mereka yang bertanggung jawab," sambung dia.
Dari kesaksian warga setempat, massa demo berujung di Hotel Holiday Inn seluruhnya adalah pria. Sebelum mencoba membakar, massa memecahkan sejumlah jendela hotel.
Kepolisian memastikan, mereka berhasil memukul mundur demonstran. Akses di sejumlah jalan menuju hotel juga ditutup.
Sejumlah api berhasil pula dipadamkan. Kepolisian memastikan tidak ada tamu atau staf hotel terluka. Sampai saat ini baru satu demonstran yang ditangkap.
Penikaman
Rusuh dan kekerasan di Inggris merupakan buntut dari penusukan di tiga anak di kelas dansa di Southport pekan lalu. Otoritas setempat menyatakan pelaku penusukan adalah Axel Rudakubana.
Hasil penelusuran remaja 17 tahun itu lahir di Inggris. Akan tetapi hoaks yang tersebar di sosial media mengeklaim Axel Rudakubana adalah pencari suaka yang tiba di Inggris memakai perahu.
Hoaks itu akhirnya memicu sentimen anti-imigran di Inggris. PM Inggris Keir Starmer menyalahkan kelompok kanan sebagai pemicu rusuh terbesar di negara itu sejak 2011 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar