Aug 5th 2024, 20:18, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS
Suasana sebelum penyerahan duplikat bendera merah putih di Balai Samudera, Jakut, Senin (5/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengkritik pejabat saat ini yang lebih memilih bungkam secara keseluruhan meskipun dirinya menyatakan kebenaran.
Hal ini disampaikannya dalam pidato di acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur di Indonesia di kawasan Jakarta Utara, Senin (5/8).
Putri presiden pertama Sukarno itu awalnya mengkritik lembeknya suara para gubernur atau perwakilannya yang hadir saat diminta menjawab teriakan 'Merdeka' olehnya.
Ketua Umum PDIP itu membandingkan dahulu, pejuang kemerdekaan berani lantang meneriakkannya meski harus bertaruh nyawa.
"Sekarang berani apa enggak sekalian seperti itu? Saya kira enggak berani lagi. Untuk ngomong merdeka aja mungkin susah sekali," ujar Megawati dalam pidatonya.
Penyerahan duplikat Bendera Pusaka kepada Gubernur seluruh Indonesia. Foto: Youtube/ BPIP RI
Dia lalu menyoroti semangat hadirin yang hadir dalam acara itu. Dalam acara ini, para pj gubernur hadir untuk menerima duplikat bendera merah putih.
"Mau enggak mengatakan seperti itu? Mau tidak mengatakan seperti itu? Kok takut amat ya? Saya heran lho sekarang yang kalian ini kayaknya senangnya bungkam. Salah atau benar enggak pernah berani ngomong," ujarnya.
Namun, setelah percobaan berikutnya, teriakan 'Merdeka' pun secara lantang menjawab teriakan Megawati. Ketua Dewan Pengarah BPIP itu pun lanjut mengatakan, lembeknya para pejabat sekarang itu adalah karena kondisi nyaman yang mereka rasakan.
Suasana usai penyerahan duplikat bendera merah putih di Balai Samudera, Jakut, Senin (5/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Soalnya heran saya sekarang mereka pejabat itu terlalu formal. Saya lihat kadang-kadang saya sampai, aduh, kalau saya datang ke depan lagi kan selalu presiden kelima tadi disebutkan, wakil presiden ke delapan saya sendiri kok lupa ya?" tutur dia.
"Saya pernah juga wakil presiden karena terlalu sekarang itu saya bilang pada senior-senior saya pada Pak Try Sutrisno, mereka ini sekarang para pejabat elitenya terlalu merasa nyaman. Tidak lagi mau tahu apa yang akan terjadi pada negara ini," ucap dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar