Aug 28th 2024, 17:38, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Komisi XI DPR menyetujui asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025. Salah satu angka yang disepakati yaitu nilai tukar rupiah di level Rp 16.000 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di RAPBN 2025 sebelumnya diperkirakan Rp 16.100 per dolar AS. Selain itu, suku bunga SBN 10 tahun disepakati sebesar 7 persen, turun dari asumsi sebelumnya di level 7,1 persen. Sedangkan angka-angka asumsi lainnya tidak berubah.
Panduan angka bagi pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto antara lain inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5 persen. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen.
"Kesepakatan rupiah Rp 16.000. Dengan demikian kita sepakat dengan yang ada di paparan," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie O.F.P saat Rapat Kerja di DPR, Rabu (28/8).
Angka asumsi sasaran pembangunan tidak berubah yaitu target tingkat pengangguran terbuka di kisaran 4,5-5 persen, tingkat kemiskinan di level 7-8 persen, tingkat kemiskinan ekstrem 0 persen, indeks gini rasio 0,378-0,382, dan indeks modal manusia sebesar 0,56.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan jika kurs rupiah dipertahankan di level Rp 16.100, akan memberikan bantalan terhadap defisit transaksi berjalan (current account deficit) tahun 2025 lebih tinggi dibandingkan tahun 2024 dan 2023.
Kemudian dari sisi cadangan devisa, Sri Mulyani memastikan APBN mampu untuk mengakomodir pergerakan rupiah tetap bertahan di level Rp 16.000.
"Kalau sentimen 2-3 minggu lalu Rp 16.100 dan Rp 16.300, bahkan kalau 2 bulan lalu kita semua bilang Rp 16.400 itu biasa saja. Kalau bicara Rp 15.400 juga biasa karena sentimen," ujar Sri Mulyani.
"Jadi kesimpulan kalau mau Rp 15.900, kalau memang keinginan semua dan Gubernur (Bank Indonesia) di Rp 15.700. Saya merasa bahwa Rp 16.000 lebih memberikan bantalan. Sedangkan di suku bunga (SBN) di 7 persen," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar