Search This Blog

Potensi Sepak Bola Putri di Solo Bagus, Nggak Bakal Ketahuan Tanpa MSC

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Potensi Sepak Bola Putri di Solo Bagus, Nggak Bakal Ketahuan Tanpa MSC
Jul 27th 2024, 21:43, by Aji Nugrahanto, kumparanBOLANITA

Tim sepakbola putri Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Solo KU 10 mengikuti pertandingan MilkLife Soccer Challenge Solo Series 1 2024 di Lapangan Kota Barat. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Tim sepakbola putri Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Solo KU 10 mengikuti pertandingan MilkLife Soccer Challenge Solo Series 1 2024 di Lapangan Kota Barat. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

MilkLife Soccer Challenge (MSC) 2024 kini telah menyentuh kota keenam dan ketujuh. Akhir Juli ini, MSC hadir di Solo dan Yogyakarta secara bersamaan mulai Kamis (25/7) hingga Minggu (28/7).

Kehadiran turnamen besutan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLlife itu disambut dengan meriah di Solo. Tak kurang dari 389 siswi dari MI dan SD se-Solo turut ambil bagian dalam event ini.

Coach Asep Sunarya, Tim Scouting MilkLife Soccer Challenge, mengakui jika antusias dan bakat-bakat sepak bola wanita di Solo begitu tinggi. Selalu ada peningkatan dari segi kemampuan setiap harinya dari para peserta.

"Solo ini semangatnya sangat bagus dari hari pertama itu sudah dukungan dari orang tua, guru dan kepala sekolah itu sudah bagus sekali," tutur Coach Asep dalam sesi konferensi pers di Hotel Zest, Solo, Kamis (26/7).

"Anak-anaknya juga mungkin ini pertama mereka ikut turnamen jadi masih kayak berkerumun, tapi ada beberapa sekolah ada ikut latihan di SSB seperti Adinda. Itu teknik bermainnya sudah seperti cowok, jadi itu mengangkat timnya itu."

Coach Asep Sunarya selaku Tim Talent Scouting MilkLife Soccer Challenge menyampaikan gagasannya terkait bibit sepakbola putri saat MilkLife Soccer Challenge di Solo, Sabtu (27/7/2024).  Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Coach Asep Sunarya selaku Tim Talent Scouting MilkLife Soccer Challenge menyampaikan gagasannya terkait bibit sepakbola putri saat MilkLife Soccer Challenge di Solo, Sabtu (27/7/2024). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

Coach Asep menilai cukup banyak bibit pesepak bola putri di Kota Surakarta itu. Hingga Sabtu (27/7), buku catatannya sudah dipenuhi 25 nama pesepak bola wanita yang andal. Jumlahnya bisa saja bertambah hingga final esok.

Banyaknya talenta terpendam itu muncul saat ada wadah dengan sistem kompetisi yang dijalankan dengan baik. Dan MilkLife Soccer Challenge adalah pemantik dari hadirnya puluhan daftar nama yang dipegang Coach Asep.

"Terus ada juga yang belum ikut SSB sama sekali, karena ada turnamen ini dia ikut sepak bola tapi bakat dasarnya sudah bagus. Seperti Nabila dari postur tubuh, cara dia passing dan dribbling itu sudah kelihatan," kata Coach Asep.

"Kita sudah senang sekali kalau di setiap kota menemukan 3-5 pemain yang potensinya besar itu senang sekali. Karena kalau nggak ada turnamen [MSC], kita nggak bakalan tahu bahwa ada bakat dari cewek SD muncul."

Dukungan orang tua dan teman-teman sekolah yang hadir langsung di Lapangan Kota Barat menjadi suntikan semangat bagi para siswi yang bertanding di ajang MilkLife Soccer Challenge Solo Series 1 2024.   Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Dukungan orang tua dan teman-teman sekolah yang hadir langsung di Lapangan Kota Barat menjadi suntikan semangat bagi para siswi yang bertanding di ajang MilkLife Soccer Challenge Solo Series 1 2024. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

Antusiasme MilkLife Soccer Challenge Solo yang digelar di Lapangan Kota Barat memang tergolong tinggi. Suporter yang berisi orang tua, guru, hingga kepala sekolah selalu hadir setiap hari mendukung anak-anaknya.

Pemilihan Kota Solo ini didasarkan atas dua hal: Sejarah dan kultur sepak bola yang kuat. Dengan hal pondasi tersebut, kini Surakarta ditantang untuk memunculkan bintang-bintang anyar di sepak bola wanita.

"Bergulirnya MilkLife Soccer Challenge tak lepas dari upaya menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola putri mulai dari level akar rumput. Inilah yang membuat kami datang ke Solo dan Yogyakarta, dua kota dengan sejarah panjang bagi sepak bola nasional. Untuk itu, tidak hanya membuat masyarakat semakin cinta sepak bola putri, kami berharap roda ekosistem cabang olahraga ini semakin berputar," tutur Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Media files:
01j3sh7t7wsvpwk7zj5ch1p1sg.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts