Jul 20th 2024, 18:00, by Abdul Latif, kumparanBISNIS
Wakil Menteri Investasi yang baru dilantik, Yuliot, membeberkan rencana pemerintah membebaskan tarif bea impor bagi mesin pertanian dan perkebunan. Kebijakan pembebasan impor mesin pertanian diklaim untuk mendukung program ketahanan pangan dan energi.
Yuliot mencontohkan, pengembangan program pangan yang telah berjalan di Merauke melalui pengembangan perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik.
"Fasilitas importasi mesin peralatan untuk sektor pertanian itu kan tidak ada. (Saat) ini harus melalui mekanisme normal, bayar bea masuk," kata Yuliot dalam keterangannya, Sabtu (20/7).
Berdasarkan catatannya, progres proyek investasi perkebunan tebu dan industri gula klaster 3 di Merauke terus berjalan. Proyek investasi perkebunan tebu itu berdiri di atas tanah 2 juta hektare.
"Pembangunan industri gula klaster 3 ini direncanakan ada lima pabrik yang akan dibangun dan terintegrasi dengan bioetanol," imbuh Yuliot.
Dia menyebutkan infrastruktur dan pendanaan untuk pelatihan masyarakat di Kabupaten Merauke telah disiapkan oleh pelaku usaha. Tujuannya agar masyarakat sekitar turut terlibat dalam proyek ini.
Selain itu, juga telah dibangun Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan kerja sama dengan Sugar Research Australia (SRA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar