Jul 27th 2024, 11:03, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menargetkan pabrik katoda milik konsorsium Korea Selatan, China, dan BUMN Indonesia akan mulai dibangun September 2024 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Pabrik tersebut merupakan rangkaian proyek raksasa ekosistem baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir dengan investasi USD 9,8 miliar atau Rp 142 triliun. Proyek ini adalah kerja sama konsorsium LG dan konsorsium Indonesia Baterai Corporation (IBC), yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, PT Antam (Persero) dan IBC.
Saat meresmikan operasional KITB bersama Presiden Jokowi, Bahlil mengatakan pabrik katoda LG dan IBC akan menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study/FS) pada Agustus 2024 dan memulai konstruksi September 2024.
"Di lokasi ini juga akan dilakukan pembangunan katoda dari pada ekosistem baterai mobil dari LG Group yang akan dibangun bulan September, karena sudah selesai FS-nya di Agustus dan untuk katodanya akan dibangun di sini," ungkapnya saat peresmian operasional KITB, Jumat (26/7).
Bahlil menjelaskan, proyek tersebut akan menerima prekursor baterai dari fasilitas pengolahan mineral (smelter) yang dibangun di Halmahera Timur, Maluku Utara. Kemudian diproses menjadi katoda baterai di Batang, lalu menjadi baterai cell di Karawang.
"Baterai cell LG itu prekursor smelternya itu ada di Maluku Utara, katoda nya ada di Batang, kemudian baterai cellnya ada di Karawang jadi jangan semua di Maluku nanti pemerataan tidak pas," tegasnya.
Ditemui terpisah, Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menjelaskan konsorsium LG, IBC, dan Huayou sudah menetapkan lokasi pabrik di KITB melalui serangkaian diskusi dan survei kunjungan ke KITB.
"Konsorsium mereka saat ini JV 3 yang dirancang untuk pabrik katoda itu terdiri dari konsorsium Huayou, IBC, dan LG, mereka sudah menentukan lokasi dan sudah menyepakati rencana untuk melakukan persiapan konstruksi pada September," ungkapnya.
Ngurah menyebutkan, pihaknya saat ini sedang diminta untuk meyiapkan beberapa kegiatan persiapan seperti soil test dan perencanaan dasar.
"Mungkin detailnya dari pihak mereka yang akan menyampaikan karena ini wilayah investasi di tempat mereka, tapi lahannya sudah ada dan dia pilih. Lahannya sekitar 20 hektare," pungkasnya.
Adapun Presiden Jokowi baru saja meresmikan pabrik baterai mobil listrik pertama di Indonesia milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI Greenpower Indonesia) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7).
PT HLI Greenpower Indonesia merupakan perusahaan patungan antara PT Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Proyek ini menelan biaya investasi USD 3,2 miliar, yang merupakan bagian dari investasi ekosistem baterai listrik terintegrasi dengan total nilai USD 9,8 miliar.
Sementara itu, ekosistem hulu (upstream) dan tengah (midtsream) mega proyek tersebut yakni pertambangan nikel dan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High-Pressure Acid Leach (HPAL) di Halmahera Timur yang memasuki tahap finalisasi studi kelayakan dan ditargetkan mulai konstruksi di tahun ini.
Antam sudah meneken joint venture (JV) proyek ekosistem baterai kendaraan listrik bersama China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), anak usaha CATL, pada 28 Desember 2023.
Antam melepas kepemilikan sahamnya PT Sumberdaya Arindo (SDA), pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di Buli Halmahera Timur, sebesar 49 persen kepada CBL. Antam juga mendivestasikan sekitar 10 persen kepemilikan saham di PT Feni Haltim (FHT) kepada Hong Kong CBL Limited (HKCBL) yang juga merupakan anak usaha CATL.
Total investasi Antam di proyek tersebut mencapai USD 6,87 miliar atau sekitar Rp 113 triliun. Proyek ini mencakup produksi nikel sulfat, precursor, dan katoda sebagai material baterai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar