May 19th 2024, 13:27, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS
Kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana, kembali mencuat. Setelah delapan tahun lamanya, insiden nahas yang menimpa kedua remaja ini masih menyisakan banyak tanda tanya.
Total ada sebelas pelaku yang ditangkap oleh polisi. Namun hanya delapan saja yang berhasil tertangkap, sedangkan tiga lainnya masih buron.
Tujuh pelaku yang tertangkap sudah divonis penjara seumur hidup. Sementara satu orang lainnya dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena masih di bawah umur. Satu orang ini, saat ini sudah bebas setelah mendapatkan remisi selama di penjara.
Bagaimana awal mula kasus ini?
Berdasarkan hasil Putusan Mahkamah Agung Nomor 1035 K/PID/2017 tertanggal 24 Oktober 2017, kasus ini berawal saat 11 orang pelaku nongkrong sambil pesta miras. Para pelaku itu adalah Rivaldi alias Andika, Eko Ramadani alias Koplak, Hadi Saputra alias Bolang, Eka alias Tiwul, Jaya alias Kliwon, Supriyanto alias Kasdul, Sudirman, Saka, Andi, Dani, dan Pegi alias Perong.
27 Agustus 2016, sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelas orang pelaku yang berusia 15 tahun hingga pertengahan 20-an tahun sedang nongkrong di sebuah warung di Jalan Perjuangan, Kecamatan Kosambi, Kota Cirebon. Tiba-tiba, salah satu pelaku bernama Andi, bercerita sedang punya masalah dengan geng motor XTC.
Kelar pesta miras, para pelaku ini tak langsung pulang. Sekitar pukul 20.30 WIB, mereka pindah tempat ke depan SMPN 11 di Jalan Perjuangan, Majasem, dengan tujuan memburu geng motor XTC.
Vina Dewi Arsita dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana alias Eky, baru berusia 16 tahun saat itu. Di malam nahas itu, mereka baru pulang jalan-jalan di sekitar Taman Kota Cirebon.
Pukul 21.00 WIB, Vina dan Eky yang berboncengan dengan motor Yamaha Xeon hijau-kuning, berjalan beriringan dengan teman mereka. Liga Akbar Cahyana, yang mengendarai Mio hitam. Eky saat itu memakai jaket bertuliskan XTC.
Sialnya, saat lewat depan SMPN 11 Kota Cirebon, sebelas pelaku melihat mereka dan langsung melempari batu hingga mengenai spakboar motor Eky. Merasa diserang, Eky langsung tancap gas.
Sedangkan sebelas pelaku langsung mengejar menggunakan tujuh motor. Mereka juga membawa bambu, batu, hingga pedang samurai panjang dan pendek yang sudah mereka siapkan.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Sekitar 50 meter dari SMPN 11 Kota Cirebon, motor Eky dipepet oleh salah satu pelaku. Kepalanya dihantam dengan bambu. Namun Eky masih berhasil menggeber motornya dan kabur ke arah Talun, Kabupaten Cirebon.
Hingga di sekitar tanjakan jalan layang tol di Desa Kepongpongan, motor Eky ditendang hingga terjatuh. Eky dan Vina yang sudah tersungkur langsung dihujani pukulan hingga tak berdaya. Tubuh keduanya lalu dibawa berboncengan naik dua motor berbeda oleh para pelaku kembali ke daerah SMPN 11 Kota Cirebon; sedangkan motor Eky dibawa oleh pelaku lain.
Sampai di tanah lapang di seberang SMPN 11 Kota Cirebon, para pelaku kembali menyiksa Eky dan Vina. Eky langsung tewas dengan luka parah di kepala, sedangkan Vina masih hidup meski tak sadarkan diri.
Oleh para pelaku, tubuh Vina ditelanjangi dan sempat diperkosa. Vina yang sudah sekarat juga disiksa dengan batu dan pedang.
Usai melancarkan aksi kejinya, para pelaku kembali membawa tubuh dua sejoti itu ke area flyover Desa Kepongpongan. Tubuh Vina yang masih hidup namun sudah tak berdaya kembali dipakaikan baju sebelum ditinggalkan di sana. Mayat Eky diletakkan telungkup di tengah pembatas jalan, sedangkan Vina dibiarkan telentang tak jauh dari kekasihnya.
Motor Eky juga ditinggalkan tak jauh dari sana untuk menimbulkan kesan dua sejoli ini tewas kecelakaan.
Tiga Pelaku Masih Buron
Dalam kasus ini, delapan pelaku telah tertangkap dan diadili. Sementara tiga sisanya, Dani, Andi, dan Pegi alias Perong, masih masuk dalam daftar DPO.
Selama ini beredar isu bahwa salah satu pelaku yang buron adalah anak polisi. Namun hal itu dibantah. Ternyata yang merupakan anak polisi adalah korban Eky.
Polisi juga merilis ciri-ciri ketiga pelaku yang masih buron, meski ciri yang dijabarkan kurang detail. Berikut ciri-cirinya:
Pegi alias Perong memiliki tinggi badan sekitar 160 cm. Pegi berbadan kecil, kulitnya hitam, dan berambut keriting.
Andi, berciri badan kecil dengan tinggi sekitar 165 cm. Kulit Andi juga gelap dan memiliki rambut lurus.
Dani, berbadan sedang dengan tinggi sekitar 170 cm. Kulitnya sawo matang dan berambut keriting.
Ada informasi bahwa ketiga pelaku ini tengah berada di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, pun memastikan pihaknya akan siaga mencari dan menangkap ketiga pelaku jika memang berkeliaran di area mereka.
Bareskrim Polri juga memastikan akan turun tangan membantu mengungkap kasus pembunuhan ini.
Ayah Eky, Iptu Rudiana, mengaku selama delapan tahun ini tak diam dan terus berusaha mengungkap keberadaan ketiga pelaku yang tersisa. Ia juga meminta masyarakat untuk tak berasumsi terkait kasus ini dan meminta doa agar para pelaku bisa ditangkap.
"Saya tidak diam. Saya terus berupaya dan bekerja sama dengan Reskrim (Reserse Kriminal). Terbukti beberapa kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan," ujar Rudiana di akun Instagram-nya, dikutip Jumat (17/5). kumparan sudah diizinkan untuk mengutip.
"Sekali lagi saya mohon doa, mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap. Dan sekali lagi saya mohon kepada seluruh Warga Negara Indonesia agar jangan berasumsi atau memberikan statement-statement yang akan mungkin lebih membuat kami sakit," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar