Mar 17th 2024, 21:38, by Nabila Jayanti, kumparanNEWS
kumparan Photography Exhibition resmi dibuka untuk umum pada 17-31 Maret di Stasiun Whoosh Halim Lt. 2 dan Jembatan Interkoneksi MRT ASEAN. Pembukaan pameran foto tersebut pada Minggu (17/3) diwarnai talkshow bersama komunitas fotografi.
Acara yang masuk dalam rangkaian ulang tahun ke-7 kumparan 'Magnificen7' itu diisi oleh Redaktur Foto kumparan Aditia Noviansyah (Ano) dan kurator Mast Irham. Mereka berbagi tips seputar dasar fotografi kepada audiens.
Ano menjelaskan, hal paling penting adalah mengetahui teknik fotografi, termasuk soal cara mengambil angle, mengatur komposisi, hingga lighting.
"Kita (harus) memahami speed, ruang tajam, pencahyaan. Biasanya orang-orang kita, beli kamera enggak diperhatikan speknya," kata Ano.
Menurutnya, mereka yang ingin beli kamera perlu memahami teknik fotografi sehingga bisa menggunakan fitur kamera tersebut dengan baik.
Senada dengan Ano, kurator fotografi Mast Irham menjelaskan, fotografi sejatinya sebuah hal yang sederhana. Selain perlu tahu teknik, penting juga untuk mengetahui pesan apa yang mau disampaikan lewat foto.
"Fotografi itu bukan cuma motret yang bagus aja, tapi fotografi itu juga hal-hal yang sederhana. Itu jadi alat untuk menyampaikan pesan. Menurut saya, harus jadi dasar pemikiran kita saat ini. Foto itu banyak, macem-macem, tapi apa sih pesannya," jelas Irham.
Mereka pun memberi pemahaman soal bagaimana menyesuaikan antara idealisme seorang fotografer dengan 'genre' foto jurnalistik. Menurut Ano, ketika berada di industri jurnalistik, maka foto yang dibuat akan terikat dengan kode etik.
"Foto bisa ditambah-tambah pakai AI, tapi jurnalisme foto tidak (bisa). Perbandingannya itu sih. Seidealis-idealisnya kita, tapi kalau di industri harus ikut aturan," kata dia.
Sementara itu, menurut Irham, bergelut di foto jurnalistik artinya harus siap dengan konsekuensi. Dia juga menjelaskan, respons masyarakat terkait karya fotografer akan sangat beragam.
Jadi, sebagai fotografer, harus siap-siap dengan respons itu.
"Ketika foto itu di-publish, itu sudah menjadi konsumsi umum. Kita harus siap foto itu dikritik orang. Foto itu juga kadang dapat pujian," ujarnya.
"Dalam jurnalistik ada pembatasan, ada yang namanya caption. Selain memberi informasi lebih, juga untuk membatasi interpretasi orang terhadap foto," imbuh Irham.
Dia juga berpesan agar fotografer sering-sering melihat karya fotografer lain. Baik Irham dan Ano menyarankan untuk belajar ilmu fotografi dari mana saja, termasuk dari YouTube.
kumparan Photography Exhibition ini menghadirkan puluhan karya fotografer kumparan selama tujuh tahun terakhir. Pameran ini juga menampilkan foto dengan kolaborator, seperti PT KCIC, MRT Jakarta, Telkomsel, Semen Indonesia Group, Nestle, Pertamina Hulu Energi, dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar