Presiden Jokowi meminta kasus bullying jangan ditutup-tutupi demi nama baik sekolah.
Jokowi menyampaikan itu di Pembukaan Kongres XXIII PGRI di Jakarta, Sabtu (2/2).
"Jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, tapi diselesaikan. Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi, melindungi nama baik sekolah," kata Jokowi.
"Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," ujar Jokowi melanjutkan.
Jokowi awalnya prihatin dan khawatir atas banyaknya kasus yang terjadi di sekolah.
"Saya betul-betul khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan, yang bahkan ada yang memakan korban jiwa," ujar Jokowi.
Jokowi melanjutkan, "Ini tidak boleh terjadi lagi. Sekolah harus menjadi safe house, harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi."
"Jangan sampai ada siswa yang takut-ketakutan di sekolah, jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," kata Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar