Mar 10th 2024, 21:15, by kumparan Studio, kumparanBISNIS
Pada acara BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memamerkan dan membanggakan salah satu produk UMKM, yakni Kerupuk Rajungan Mama Muda milik Rita, yang dirintis sejak tahun 2020 lalu.
Jokowi menceritakan, dirinya baru saja bertemu dengan nasabah UMKM. Dia menyaksikan banyaknya peningkatan produk UMKM hingga ke pengemasan.
Dahulu, katanya, kemasan keripik rajungan hanya plastik dan dijual di pasar atau pedagang kaki lima. Sedangkan, kini kemasannya sudah lebih baik dan dipasarkan ke ritel modern.
"Meskipun belum semuanya packagingnya seperti ini, tetapi kemasan seperti ini sudah 46 persen (produk UMKM) seperti ini," katanya.
Tak hanya itu, Jokowi juga memuji penamaan produk yang kreatif. Misalnya, produk kerupuk rajungan yang diberi nama Kerupuk Rajungan Mama Muda.
Saat ini, produk usaha Rita telah berkembang hingga mendapat perhatian dari presiden. Kisah perjalanan Rita dalam membangun usaha rumahannya pun sangat inspiratif.
Berawal dari pandemi COVID-19
Rita bercerita, di masa pandemi COVID-19, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, yakni di Dusun Kuri Caddi, Desa Nisombalia, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mendapat kesulitan sekaligus peluang baru yang tak terduga.
"Di kampung saya, rata-rata semuanya nelayan, dan saat pandemi tidak ada yang beli hasil tangkapan rajungan kita. Kemudian, ada tim dari Blue Forest Makassar yang datang ke Kuri Caddi. Dari situ, mereka memberi ide supaya ekonomi ibu-ibu di sini bisa berkembang dan menambah penghasilan keluarga. Karena mayoritas hasil tangkapan nelayan di sini rajungan, jadi muncul ide membuat kerupuk rajungan," tuturnya.
Rita dan ibu-ibu sekitar kediamannya menyambut baik ide tersebut. Dari pendampingan dan pelatihan yang mereka dapatkan, akhirnya Rita berhasil memproduksi keripik rajungannya sendiri.
Produk yang dihasilkan, selain kerupuk rajungan, adalah sambal ikan bete-bete, oseng-oseng ebi, sambal kerang, dan teh herbal. Rita mengerjakannya secara berkelompok dengan dua rekan lainnya di rumah.
Sementara itu, pemasaran produk Keripik Rajungan Mama Muda sudah mencapai luar daerah, seperti Bogor, Kalimantan, Bone, dan Jakarta. Meskipun jumlahnya masih sedikit, Rita bersyukur produknya disukai oleh masyarakat.
Pelaku UMKM yang naik kelas
Rita mengaku, awalnya, ia mendapat bantuan permodalan dari program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dari PNM dan sudah menjadi nasabah sejak tahun 2016.
Pinjaman yang didapatkan bertahap, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 8 juta. Menurutnya, pinjaman tersebut sangat membantu dalam mengembangkan usaha.
"Pinjaman ini sangat membantu mengembangkan produk dan juga kemasan. Karena kemasan produk juga membutuhkan biaya yang banyak," ungkapnya.
Atas kerja keras dan kegigihannya, usaha Rita terus berkembang dan ia kini menjadi pelaku usaha yang naik kelas. Selanjutnya, Rita pun menjadi nasabah BRI dan mendapatkan pendanaan KUR.
"Pinjaman BRI sekarang saya dapat Rp 35 juta, jadi sangat membantu. Selain untuk mengembangkan usaha, juga membantu usaha suami saya yang seorang nelayan," imbuhnya.
Tak lupa, Rita menyampaikan terima kasih kepada PNM Mekaar dan BRI yang sudah memberikan kesempatan modal usaha yang sangat membantunya mengembangkan usaha demi meningkatkan ekonomi keluarga.
"Saya sangat berterima kasih kepada PNM Mekaar dan terutama BRI karena sudah membantu para pelaku UMKM kecil seperti saya mendapat pinjaman dengan bunga rendah, sehingga tidak memberatkan kami," lanjutnya.
Ke depannya, Rita ingin produk usahanya bisa lebih dikenal masyarakat luas. Ia pun berharap pemerintah dan lembaga terkait lainnya bisa lebih memperhatikan UMKM agar bisa semakin maju dan berkembang, meskipun berada di lokasi yang terpencil.
Kerupuk Rajungan Mama Muda merupakan salah satu contoh UMKM yang berhasil naik kelas berkat keberadaan Holding Ultra Mikro (UMi).
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa Holding UMI telah berhasil menangani 44 juta nasabah kredit UMKM.
"Bahwa untuk pemberdayaan itu ternyata tidak cukup dikasih kredit. Yang paling penting itu dua hal ternyata, dikasih kredit dan didampingi, dan yang kedua mereka juga harus diajari menabung," ujarnya.
"Alhamdulillah, di Holding UMi kita sudah punya rekening tabungan 173 juta rekening tabungan," pungkas Sunarso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar