Search This Blog

TPN soal Film Dirty Vote: Jangan Baper, Dikit-dikit Lapor Polisi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
TPN soal Film Dirty Vote: Jangan Baper, Dikit-dikit Lapor Polisi
Feb 11th 2024, 18:31, by Rini Friastuti, kumparanNEWS

Jumpa pers TPN Ganjar-Mahfud terkait isu politik terkini di Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Jumpa pers TPN Ganjar-Mahfud terkait isu politik terkini di Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mendukung perilisan film Dirty Vote yang mengungkap desain kecurangan Pemilu 2024. Menurutnya, film ini bisa menjadi media pembelajaran politik bagi masyarakat.

"Jadi film ini menurut saya pendidikan politik yang sangat bagus," kata Todung dalam jumpa pers di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (11/2).

Todung meminta pada pihak-pihak yang memiliki pendapat bertentangan dengan film tersebut agar tidak baper. Apalagi hingga membawanya ke jalur hukum.

"Jadi jangan baper lah, itu saja yang mau saya bilang. Dan jangan sedikit-dikit melapor ke kepolisian," ungkap dia.

"Ini kan tidak sehat buat kita sebagai bangsa. Tidak mendidik buat kita sebagai bangsa. Jadi ya mari kita dewasa karena kita sudah cukup lama berdemokrasi dan jangan kita membuat set back dalam demokrasi kita," tuturnya.

Film tersebut memang lebih banyak menampilkan kecurangan yang dilakukan oleh kubu Prabowo-Gibran.

Konferensi pers TKN Prabowo-Gibran terkait film berjudul Dirty Vote, di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Minggu (11/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan.
Konferensi pers TKN Prabowo-Gibran terkait film berjudul Dirty Vote, di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Minggu (11/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menyebut bahwa film tersebut justru mengutamakan narasi kebencian dan tuduhan yang disampaikan tidak ilmiah.

"Soal beredarnya apa yang disebut film judul Dirty Vote, sejak kemarin ringkasannya beredar, tapi baru tadi jam 11 versi utuh kita bisa tonton dan lihat," ujarnya saat konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Minggu (11/2).

"TKN menanggapi sebagai berikut. Bahwa di negara demokrasi semua orang memang bebas menyampaikan pendapat. Namun, perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif, dan sangat tidak ilmiah," lanjut Habiburokhman.

Media files:
01hpbx3waekr2hpddfyysected.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar