Sep 9th 2023, 05:58, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Dua mayat ditemukan di sebuah rumah di kompleks perumahan di Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Kamis (7/9). Kondisi keduanya sudah membusuk dan tinggal kerangka.
Keduanya merupakan GAH (64) dan DAW (38), yang merupakan ibu dan anak, penghuni rumah tersebut.
Sekuriti perumahan setempat, Jafar, mengatakan warga curiga saat korban dalam satu bulan terakhir tak terlihat keluar rumah seperti biasanya.
Menurut Jafar, korban memang dikenal jarang bersosialisasi dengan tetangga dan hanya keluar rumah setiap hari Kamis.
"Setiap hari Kamis biasanya keluar naik taksi berdua, sudah satu bulan lebih enggak kelihatan, kita curiga," ungkap sekuriti perumahan setempat, Jafar, di lokasi.
Semasa hidupnya, kedua korban hanya keluar rumah saat hari Kamis, namun tidak ada satu pun warga yang mengetahui ke mana mereka pergi.
"Saya kurang tahu mungkin belanja kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.
Diduga Meninggal Sebulan Lalu
Tim gabungan Polda Metro Jaya telah melakukan autopsi awal temuan jenazah ibu dan anak tewas di dalam kamar mandi, kawasan perumahan elite Cinere, Kota Depok. Saat ditemukan, keduanya sudah dalam bentuk tinggal kerangka.
Pihak kepolisian belum dapat memberikan kesimpulan karena jenazah korban telah membusuk dan diduga kematian korban telah satu bulan.
"Di mana kedua jenazah ini ditemukan di salah satu ruangan di bagian rumah tadi kami melakukan olah TKP awal gabungan kolaborasi interprofesi," ujar Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady, Kamis (7/9).
Fuady mengungkapkan, tim gabungan belum dapat menyimpulkan penyebab kematian kedua korban dan akan dilanjutkan di RS Polri Kramat Jati. Namun nantinya untuk hasil penyelidikan akan disampaikan langsung di Polda Metro Jaya.
Kondisi tubuh kedua korban yang rusak membuat tim gabungan belum dapat mengetahui penyebab kematian korban.
"Kita tidak bisa ketahui apakah ada luka atau tidak, karena kondisi jenazah itu sudah posisi membusuk, sudah lama sekali kurang lebih diperkirakan satu bulan," ucap Fuady.
"Nanti dari forensik RS Polri yang akan menyimpulkan atau mengetahui apakah ada luka atau penyebabnya seperti apa dan sebagainya," jelas Fuady.
Ada Temuan Botol dan Kertas di Sebelah Kerangka Ibu-Anak
Kapolres Metro Kota Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan, pihaknya memeriksa botol minuman dan secarik kertas yang ditemukan di sebelah kerangka ibu dan anak di Cinere, Depok.
Pihaknya menyerahkan temuan botol tersebut ke puslabfor Polri untuk menentukan zat kandungannya.
"Sementara itu (temuan botol) akan di uji di labfor, akan di uji apakah zat minuman itu asli atau ada yang lain," jelas Fuady dikutip Jumat (8/9).
Sementara kertas yang ditemukan bertuliskan nama dan nomor ponsel keluarga korban.
"Itu kalau secarik kertas itu hanya ada nama dan nomor hp, tidak ada keterangan lain. Nomor telepon keluarga dari korban," sambungnya.
File Berjudul 'To You Whomever' Ditemukan
Polisi menemukan sebuah sebuah laptop yang berisikan sebuah file dengan judul 'To You Whomever.'
"Jadi di sana tertulis siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," ungkap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jumat (8/9).
Meski demikian pihaknya masih hemat bicara lebih jauh lantaran masih mendalami penemuan itu. Dirinya hanya mengungkapkan file tersebut berisi tulisan berbahasa Inggris.
"Ya itu dalam laptop, kita buka bersama tim digital forensik lengkap ya isinya, tapi kita gak akan katakan sekarang, dalam bahasa Inggris ya yang kami terjemahkan belum sempurna. Salah satu terjemahannya 'apabila ada yang melihat tulisan ini, mungkin saya dan ibu saya sudah meninggal,'" sambung Hengki.
Pihaknya mengaku melakukan kerja sama interprofesi untuk pecahkan teka-teki terkait penemuan ini.
"Nah ini kira-kira akan kita dalami. Apakah memang ini tulisannya jenazah ini, atau mungkin merupakan desepsi, kita enggak tahu. Mungkin ada orang juga yang nulis, kita enggak tahu," terang Hengki.
"Oleh karenanya biar nanti alat bukti yang akan mengarahkan kira-kira apa yang terjadi. Apakah ini matinya alami, natural. Apakah accident, kecelakaan. Apakah suicide, bunuh diri. Atau homicide, pembunuhan. Apakah gabungan dari berbagai analisis ini," sambungnya.
Polisi Dalami Jejak Racun
Polisi terus menyelidiki misteri kematian ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka di rumahnya di Cinere, Depok, pada Kamis (7/9). Penyelidikan ini termasuk memeriksa ada tidaknya jejak racun.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan pihaknya bersama tim Labfor Polri menggandeng pihak RSCM UI untuk melakukan penyelidikan itu.
"Kemudian dari labfor juga, menganalisis apakah di seputaran TKP itu ada jejak-jejak racun dan sebagainya," kata Hengki di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/9).
Tim Kabiddokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hery Wijatmoko, tengah melakukan autopsi terhadap kedua kerangka mayat tersebut.
"Untuk melihat, menganalisis jenazahnya. Apa penyebab kematiannya. Kemudian apakah ada unsur racun di dalam jenazahnya itu, toksin," jelas Hengki.
Selain itu, lanjut Hengki, polisi juga tengah mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.
"Langkah-langkah yang kita temukan kemarin, melakukan olah TKP dan kita jaga sterilitasnya dari awal sehingga tim Labfor bisa menganalisis apakah ada jejak-jejak orang di luar dua jenazah ini sebelum kejadian," sebutnya.
Mirip Kasus Kalideres
Polisi mengatakan kasus ini mirip dengan kasus satu keluarga yang tewas tak wajar di Kalideres.
"Rekan-rekan sekalian, ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya polanya sama, ditemukan jenazah sudah rusak," jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (8/9).
Seperti diberitakan, pada tahun 2022 Polda Metro Jaya menangani kasus satu keluarga yang tewas di dalam rumah di kawasan Kalideres. Kasus itu selesai dengan kesimpulan bahwa keempat anggota keluarga tersebut meninggal dengan tidak wajar di dalam rumah.
"Setelah melakukan penyelidikan yang sangat detail berbasis scientific crime investigation, kami telah menemukan bahwa kematian yang terjadi di Kalideres adalah kematian wajar dalam kondisi tidak wajar," kata Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 9 Desember 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar