Jun 17th 2023, 18:50, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya terbuka untuk investor swasta masuk di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika di NTB.
Saat ini, dari pengelolaan KEK Mandalika, Induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi, InJourney, menanggung utang Rp 4,6 triliun. Rinciannya, utang jangka pendek Rp 1,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,4 triliun yang bikin arus kas (cashflow) negatif.
"Aset-aset BUMN yang ada ngapain mangkrak. Kemarin kita punya success story di Batang. Kawasan industri Batang itu penuh (investasi swasta)," kata Erick di Lippo Mall Jakarta, Sabtu (17/6).
Erick Thohir menjelaskan, di Kawasan Industri Batang memang aset dimiliki BUMN namun yang berinvestasi di sana banyak pihak swasta seperti investasi di sektor baterai eV.
"Mandalika itu BUMN sudah ada 1 hotel, Pullman kalau enggak salah. Terus masa Mandalika hotelnya semua BUMN, mau bagaimana ya biar saja ada investasi supaya ada lapangan pekerjaan baru di Mandalika. Ancaman terbesar kita itu lapangan pekerjaan," pungkas Erick.
Sebelumnya, Direktur Utama Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi (InJourney), Dony Oskaria, mengatakan pihaknya bakal mengajak swasta masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dilibatkannya swasta di kawasan ini agar pengembangan pariwisata Mandalika bisa berkembang.
"Kita kerja sama dengan swasta. Kita akan pecah 1.200 hektar tanah yang ada akan dipecah jadi beberapa kelompok. Bisnis modelnya kita agent tourism," kata Donny di Komisi VI DPR dikutip Kamis (15/6).
Terkait sirkuit Mandalika, Donny mengatakan akan menyeleksi ajang yang bisa mendatangkan cuan bagi ITDC. Sejauh ini ada MotoGP dan WSBK. Untuk WSBK, rencananya akan dicoret.
"Kerugian terbesar di WSBK. Bukan MotoGP. Sehingga kami akan renegosiasi untuk menghilangkan WSBK agar tak muncul biaya karena event-nya enggak menarik. Ini berdampak ke kerugian kita. Ini kita lagi negosiasi untuk buang WSBK," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar