Gubernur Sumsel, Herman Deru, menyebut momentum hari raya Idul Fitri sebagai bersatunya umat Islam dalam mempererat tali persaudaraan. Bahkan bagi pemeluk agama lain.
Apalagi sebelumnya antar sesama muslim yang sebelumnya sempat renggang akibat pandemi, kembali dirajut bersama.
"Hikmah Idul Fitri, bagaimana kita menguatkan tradisi beragama, berjabat tangan saling memaafkan. Kefitrian ini harus jadi momentum mewujudkan persatuan berlandaskan nilai kebangsaan dan keimanan," kata dia, Sabtu (22/4).
Tak hanya itu, Deru menyebutkan perbedaan perayaan hari raya Idul Fitri antara pemerintah dan Muhammadiyah tidak menjadi persoalan yang rumit. Dirinya menegaskan perbedaan 1 Syawal dijalani dengan saling pengertian.
"Ini kemajemukan yang luar biasa, yang tadinya luar biasanya menjadi sebuah keniscayaan kekuatan bangsa kita," jelas dia.
Herman Deru pun mengajak seluruh masyarakat Sumsel untuk terus menjaga keamanan dan toleransi di antara umat beragama. Dia mengklaim, Sumsel menjadi salah satu wilayah dengan status zero conflict untuk masalah toleransi dan keberagaman.
"Kepada umat muslim se-Sumsel, terima kasih atas toleransi dan modernisasi dalam beragama yang ditunjukkan di sini," jelas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar