Search This Blog

Makna Sebuah Kalimat

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Makna Sebuah Kalimat
Mar 12th 2023, 17:20, by Eri Hendro Kusuma, Eri Hendro Kusuma

Ilustrasi kalimat. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi kalimat. Foto: Shutter Stock

Akhir-akhir ini hal yang paling merepotkan bagi saya adalah saat menjemput anak. Banyaknya pemberitaan tentang penculikan anak, membuat saya harus tepat waktu ketika menjemput anak sepulang sekolah. Selama ini saya memang selalu terlambat saat menjemput anak. Terlambatnya bukan "kaleng-kaleng", karena bisa satu sampai dua jam. Bukan karena saya malas, tapi karena menyesuaikan juga dengan jam pulang sekolah di tempat saya mengajar.

Meskipun sudah berusaha tepat waktu, tapi beberapa waktu tertentu juga masih terlambat. Seperti kemarin, meskipun saya sudah memacu kuda besi dengan sangat kencang, tetap saja saya terlambat meskipun hanya beberapa menit. Tapi kecepatan saya dalam memacu kuda besi jangan samakan dengan anda-anda, karena kecepatan 45 m/jam bagi saya dan motor butut saya itu sudah sangat maksimal.

Untuk menetralisir protes anak saya, langsung saja saya belokan kuda besi ke sebuah warung bakso dan mie ayam. Pilihan menu akhirnya jatuh pada dua mangkok mie ayam. Kemudian sebagai pelepas dahaga, saya memesan dua gelas es kelapa muda. Saya bilang ke mbak penjual mie ayam, bahwa saya pesan dua gelas es kelapa muda, tapi satunya tidak memakai es. Kemudian mbak penjual mie ayam itu lanjut memesan ke warung sebelah, "Bu, dua es kelapa muda, satu nggak pakai es".

Tidak menunggu waktu lama, dua mangkok mie ayam yang ditunggu sudah ada di meja dan siap untuk disantap. Karena memang sudah lapar, langsung saja kami santap mie ayam yang sudah terhidang. Es kelapa muda yang kami pesan pun juga tiba disaat yang tepat, tapi dengan jumlah pesanan yang tidak tepat. Ada tiga gelas es kelapa muda yang diberikan oleh ibu itu kepada kami. Saya kaget, ibu itu juga kaget, dan mbak penjual mie ayam juga kaget.

Mbak penjual mie ayam sontak protes, "Lho kan tadi saya bilang dua gelas es kelapa muda bu". Ibu penjual es kelapa muda itu juga menjawab, "Lho katanya pesan dua es kelapa muda, satu tidak pakai es". Ibu itu lantas membawa satu gelas es kelapa muda kembali ke warungnya.

Rupanya ibu penjual es kelapa muda tersebut menafsirkan jika pesanan dua gelas es kelapa muda, satu nggak pakai es itu adalah dua gelas es kelapa muda ditambah satu gelas lagi yang tanpa es. Sedangkan maksud dari mbak penjual mie ayam adalah dua gelas es kelapa muda, dengan rincian satu gelas es kelapa muda dan satu gelasnya lagi tanpa dikasih es batu.

Saya pun melanjutkan makan mie ayam dan sesekali menyeruput es kelapa muda sambil sedikit melamun. Rasanya kemarin baru saja saya berdiskusi tentang pentingnya sebuah kalimat. Sekarang saya mengalami secara langsung tentang perbedaan dalam memaknai sebuah kalimat.

Ilustrasi anak bermain media sosial. Foto: Thanaphat Somwangsakul/Shutterstock
Ilustrasi anak bermain media sosial. Foto: Thanaphat Somwangsakul/Shutterstock

Saya masih ingat betul pada saat mendampingi siswa saya melakukan kunjungan ke salah satu media online, salah seorang redaktur menyampaikan tentang pentingnya sebuah kalimat. Penggunaan tanda baca koma (,) pun bisa membuat makna kalimat menjadi berbeda. Redaktur tersebut lantas mencontohkan dengan sebuah kalimat "kakek saya makan ubi" dan "kakek, saya makan ubi". Dua kalimat yang menurut saya sangat berarti dan masuk dalam alam pikiran siswa saya pada saat forum itu berlangsung.

Sejatinya kita tidak bisa meremehkan sebuah kata ataupun kalimat. Kita tahu saat ini banyak kasus pidana hanya karena sebuah kalimat yang dituliskan seseorang di media sosial. Maksud hati tulisan itu bermakna A, tapi ternyata ditafsirkan B, C, D, dan seterusnya oleh orang lain. Tentu kesalahan dalam membuat dan menafsirkan kalimat akan membuat kerugian tersendiri. Sebagai contoh adalah kasus yang saya alami ketika makan mie ayam dan dua gelas es kelapa muda itu.

Saya sebenarnya juga kasihan sama ibu penjual es kelapa muda itu. Gara-gara saya akhirnya beliau merugi. Tapi itu juga bukan sepenuhnya kesalahan saya, karena yang pesan ke ibu itu adalah mbak penjual mie ayam. Sebenarnya satu gelas es kelapa muda itu mau saya bayar, tapi ternyata uang di saku saya juga kurang. Untung uang saku anak saya pada waktu itu masih belum digunakan jajan, sehingga bisa saya pinjam dulu untuk membayar dua mangkok mie ayam dan dua gelas es kelapa muda.

Media files:
niyvljuftlqcynsapbv4.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar