Search This Blog

Ganjar Pranowo Janji Bakal Tindak Galian Ilegal

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ganjar Pranowo Janji Bakal Tindak Galian Ilegal
Mar 20th 2023, 18:53, by Ayusandra Andany, Tugu Jogja

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin dialog Musrenbangwil di Aula Geo Dipa, Kabupaten Wonosobo, Senin (20/3/2023). Foto: ari/Tugu Jogja
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin dialog Musrenbangwil di Aula Geo Dipa, Kabupaten Wonosobo, Senin (20/3/2023). Foto: ari/Tugu Jogja

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindak galian C ilegal di Kabupaten Wonosobo dan Magelang. Hal itu disampaikan sebagai respon aduan dari masyarakat terkait praktik galian C ilegal di lereng Gunung Sindoro, saat memimpin Musrenbangwil wilayah Purwomanggung di Aula PT Geo Dipa, Kabupaten Wonosobo, Senin (20/3/2023).

"Aduan tentang galian C ini banyak di Wonosobo dan Magelang. Saya titipkan kepada kepolisian, (galian C) yang tidak izin atau ilegal disikat saja. Galian C ilegal itu dampaknya sudah sangat besar bagi lingkungan sekitar, mulai hilangnya sumber mata air hingga kerusakan jalan.

Tadi ada kiai dari Wonosobo menyampaikan tentang galian C yang merusak. Keluhannya ternyata sama, galian C ilegal itu merusak mata air, merusak jalan, dan ini mesti dihentikan," katanya kepada Tugu Jogja.

Gubernur menyampaikan penindakan tentang galian C ilegal ini sudah dimulai. Koordinasi dengan kepolisian terus dilakukan. Ia juga blak-blakan di depan peserta Musrenbangwil yang juga disiarkan secara live tersebut bahwa terkait galian C tersebut memang banyak yang menjadi backing. Termasuk Ganjar yang menceritakan bahwa ia harus dimusuhi temannya gara-gara menolak memberikan izin galian C.

"Kami sampaikan ini secara blak-blakan saja. Tidak hanya di sini. Hari ini saya komunikasi dengan kepolisian, satu tempat di utara Jateng akan ditangani,"katanya.

Sebelumnya, pada akhir Musrenbangwil Purwomanggung, Ganjar mendapatkan aduan tentang praktik tambang pasir ilegal di lereng Gunung Sindoro. Aduan itu disampaikan oleh seorang kiai bernama Imam Baihaqi, yang menjelaskan, bahwa dirinya sudah sepuluh tahun lebih bersama warga Kertek, Kabupaten Wonosobo, berjuang untuk menghentikan penambangan pasir ilegal.

Kiai Imam menambahkan, dampak dari penambangan pasir ilegal sudah sangat besar. Setidaknya, sekitar 40 persen mata air di Gunung Sindoro sudah mati. Dampak itu sangat terasa apabila musim kemarau tiba.

"Seperti di Ponpes saya, waktu kemarau kemarin mata air yang ke pondok sudah tidak mengalir lagi. Sekitar 40 persen mata air di Gunung Sindoro sudah mati. Saya minta agar Raperda RTRW ditinjau kembali,"ujarnya.(ari)

Media files:
01gvzd4fx80sgdwqxfq3wy4809.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar