Mar 25th 2023, 14:41, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS
Patroli perbatasan Amerika Serikat menghentikan sebuah kereta barang melintas di bagian selatan Texas, tepatnya di Kota Uvalde yang tak jauh dari Kota San Antonio, Sabtu (25/3). Sebelumnya tim patroli mendapatkan telepon anonim yang melaporkan bahwa di dalam kereta tersebut ada belasan imigran ilegal yang kehabisan napas.
Setelah diperiksa, pihak berwenang menemukan 15 imigran di dalam kereta tersebut yang sudah dalam keadaan lemas. Dua di antaranya bahkan ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
"Dari 15 imigran yang ditemukan, ada 10 yang membutuhkan perawatan media segera. Lima diterbangkan ke rumah sakit di San Antonio, dan lima lainnya diangkut ke rumah sakit daerah. Kondisi mereka belum diketahui," kata Kepolisian Kota Uvalde dalam pernyataannya, dilansir AFP, Sabtu (25/3).
Suhu luar ruangan di dekat tempat kereta berhenti mencapai 87 derajat Fahrenheit atau sekitar 30 derajat Celcius di sore hari. Kepala Polisi Uvalde, Daniel Rodriguez, menduga para imigran ilegal ini mengalami dehidrasi akibat panasnya gerbong kereta barang saat cuaca mulai menghangat di musim semi.
"Sangat menyedihkan melihat begitu banyak imigran tak berdokumen yang ditemukan dalam kondisi ini. Dua di antara mereka bahkan kehilangan nyawa. Ini memilukan," kata Rodriguez dikutip dari Reuters.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS saat ini sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan penyelundupan manusia dalam insiden tersebut. Penyelidikan itu juga akan melibatkan Union Pacific, sebuah perusahaan kereta api pengangkut barang, sebagai pemimpin.
Tragedi ini terjadi tak jauh dari lokasi penemuan 53 imigran ilegal yang tewas di dalam sebuah trailer selama upaya penyelundupannya ke AS. Lusinan imigran itu dijejalkan di bagian belakang truk dan ditemukan di pinggiran San Antonio pada 27 Juni 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar