Dec 12th 2022, 17:21, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Turki untuk menggalang bantuan melawan Rusia pada Minggu (11/12).
Zelensky berdiskusi dengan Presiden AS, Joe Biden; Presiden Prancis, Emmanuel Macron; dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Zelensky menuturkan, diplomasi untuk memperkuat kerja sama dengan ketiga negara mitra dapat membawa dampak yang signifikan.
Dikutip dari Reuters, pembicaraan serupa telah dilaksanakan sebelumnya. Namun, ini merupakan pertama kalinya pembicaraan dengan ketiga negara dilakukan dalam sehari.
Ukraina terus meningkatkan diplomasi untuk mengatasi krisis. Pasalnya, pesawat nirawak (drone) Rusia telah menyerang berbagai infrastruktur energi di negara tersebut. Saat ini, jutaan warganya hidup tanpa listrik dan pemanas di tengah musim dingin.
Dalam pertemuannya dengan Biden, Zelensky mengucapkan terima kasih atas bantuan pertahanan keamanan dan ekonomi.
Zelensky juga mengungkapkan kebutuhan Ukraina akan sistem pertahanan anti-pesawat yang dinilai akan efektif meningkatkan pertahanan negara tersebut dari Rusia.
Setelah pertemuan itu, Gedung Putih menyatakan pertahanan udara Ukraina akan menjadi prioritas AS. Pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kiev terkait penyaluran bantuan tersebut.
Zelensky lalu mengadakan pembicaraan yang 'sangat berarti' dengan Macron terkait pertahanan, energi, ekonomi, dan diplomasi.
Sedangkan pertemuannya dengan Erdogan menjadi momentum bagi Ukraina mengucapkan terima kasih atas bantuan tempat perlindungan dan ratusan generator pembangkit listrik.
Kiev dan Ankara juga membahas kesepakatan ekspor biji-bijian yang membuka pelabuhan Ukraina setelah blokade Rusia pada Juli.
Sebagai negara yang turut bertindak sebagai mediator dalam pembicaraan dalam, Turki membawa dampak yang signifikan terhadap Ukraina. Erdogan kembali menyerukan perlunya upaya penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina pada Minggu (11/12).
Bantuan juga ditunjukkan negara-negara lain. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, akan mengadakan pertemuan online dengan para pemimpin G7 dan menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin (12/12).
Mereka akan mencoba menyepakati sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan bantuan tambahan atau pengiriman senjata ke Ukraina. Zelensky mengatakan,Ukraina akan berpartisipasi dalam pertemuan itu.
Namun, berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut masih jauh dari kesepakatan damai yang diharapkan. Pekan lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memperingatkan perang yang berlarut-larut lantaran hilangnya kepercayaan Moskow terhadap negara Barat.
Pernyataan ini diperkuat dengan pembahasan paket sanksi kesembilan oleh para menteri luar negeri Uni Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar