Suasana penutupan Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta, Rabu (10/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Jembatan Kewek yang menjadi salah satu akses menuju pusat belanja dan wisata Jalan Malioboro ditutup oleh Pemkot Yogyakarta, Rabu (10/12).
Musababnya, jembatan peninggalan kolonial Belanda yang berusia 100 tahun itu kekuatan konstruksinya hanya tinggal 10-20 persen saja. Jembatan yang melintasi Kali Code ini selama ini dianggap sebagai salah satu landmark khas Kota Yogyakarta.
Situasi terkini Jembatan Kewek akan ditutup untuk kendaraan kendaraan besar oleh Pemkot Yogyakarta pada Rabu (10/12) besok. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Pantauan kumparan hari ini, petugas mulai dari Dishub DIY, Dishub Kota Yogyakarta, hingga kepolisian telah memasang water barrier dan pagar pembatas jalan.
Kendaraan sudah tak boleh melintas Jembatan Kewek. Pengecualian hanya sepeda motor warga Ledok Tukangan yang boleh melintas pembatas jalan karena gang masuk kampung tepat berada di samping jembatan.
"Hari ini kita hari pertama melakukan perubahan pola arus lintas yang akan masuk ke Jalan Malioboro terkait dengan akan adanya preservasi Jembatan Kewek," kata Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi ditemui lokasi.
Suasana penutupan Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta, Rabu (10/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ardi membeberkan perubahan pola arus lalu lintas terkini. Kendaraan yang berasal dari utara atau Jalan Margo Utomo kini tak bisa langsung berbelok ke kanan menuju Jalan Malioboro.
Kendaraan harus terlebih memutar Stadion Kridosono dan melintas Jembatan Kleringan yang berada di utara Jembatan Kewek untuk menuju Malioboro.
"Kendaraan kita teruskan sampai ke Jalan Kridosono (dahulu)," jelasnya.
Masyarakat yang dari utara diharapkan tak perlu melalui Jalan Margo Utomo untuk ke Malioboro. Namun, melintas di Jalan Sudirman.
"Lambat laun ketika ini sudah mulai tersosialisasi dengan baik, maka masyarakat akan menentukan rute dengan mengubah yang awalnya melalui Margo Utomo menjadi di Simpang Gramedia (Jalan Sudirman) menuju ke arah selatan," katanya.
Suasana penutupan Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta, Rabu (10/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Prediksi Peningkatan Kendaraan di Simpang Gramedia
Ardi mengatakan kondisi ini diprediksi membuat peningkatan arus lalu lintas di Simpang Gramedia.
"Di Simpang Gramedia kan terjadi peningkatan jumlah arus lintas yang sangat besar masuk ke Kridosono," katanya.
"Oleh karena itu, selain berkonsentrasi pada titik ini, kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, kami juga telah melakukan rencana rekayasa arus lintas yang ada di Simpang Gramedia," jelasnya.
Rekayasa Lalu Lintas Ruas Jalan Lain
Kondisi di perubahan pola lalu lintas di Jembatan Kewek dan Kleringan berdampak ke ruas jalan lain.
Nantinya di Simpang Gramedia, kendaraan yang berasal dari Jalan Cik di Tiro akan diperbolehkan berbelok ke arah timur.
"Apabila ruas yang menuju ke Kridosono mengalami kepadatan," jelasnya.
"Demikian juga di Simpang Galeria, nanti ketika arus lintas sudah menuju ke arah timur, sampai di Simpang Galeria akan diizinkan untuk berbelok ke kanan ke arah selatan, menuju ke flyover Lempuyangan," bebernya.
Dengan rekayasa ini diharapkan bisa memecah arus dan tingkat kepadatan di sekitar Kleringan diharapkan bisa berkurang.
Pantauan hari ini, Ardi mengatakan yang paling berimbas adalah Jalan Margo Utomo.
"Jalan Margo Utomo ini merupakan kontributor utama arus lalu lintas menuju ke Malioboro.Oleh karena itu, kita akan terkuat di Simpang Tugu nanti. Dengan penyesuaian pola pergerakan arus, tentunya juga akan berubah, termasuk rambu, pemasangan portal, dan sebagainya," jelasnya.
Suasana penutupan Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta, Rabu (10/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dishub Kota Yogya Minta Maaf
Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menyampaikan permintaan maafnya kepada pengguna jalan di Kota Yogyakarta.
"Khususnya di kawasan Malioboro manakala situasi kondisi ini membuat tambahan kurang nyaman terhadap arus lalu lintas," kata Agus Arif.
"Tapi ini yang harus kita lakukan untuk langkah-langkah menjamin keselamatan masyarakat yang ada di Jembatan Kewek," terangnya.
Sementara soal kapan jembatan ini diperbaiki, Agus Arif mengatakan merupakan kewenangan Dinas PU. Namun, semakin cepat semakin baik.
"Saya belum dapat bocoran (kapannya). Tapi insyaallah sepertinya 2026. Semoga di awal-awal tahun ini bisa dilakukan pengadaan barangnya sehingga nanti segera bisa dilakukan pembangunan. Semoga lancar semuanya dan jembatan Kewek kembali bisa berfungsi normal untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar