Search This Blog

Zulhas Tegaskan MBG Wajib Libatkan Ahli Gizi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Zulhas Tegaskan MBG Wajib Libatkan Ahli Gizi
Nov 19th 2025, 13:14 by kumparanBISNIS

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam pertemuan dengan PERSAGI di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam pertemuan dengan PERSAGI di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG) wajib melibatkan profesi ahli gizi. Menurutnya, keberadaan ahli gizi penting karena proses penyelenggaraan, khususnya menu makanan di program tersebut harus dapat diukur dengan benar.

"MBG tetap dan wajib perlu profesi ahli gizi dalam penyelenggaraannya. Saya ulangi lagi, MBG perlu profesi ahli gizi," kata Zulhas usai pertemuan dengan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (19/11).

Selain itu, Zulhas mengharapkan para ahli gizi untuk ikut mengawasi makanan di berbagai tempat. Ia menyoroti tingginya kasus penyakit gula di Indonesia, termasuk pada anak-anak.

"Kadang-kadang depan sekolah, (anak-anak minum) minuman yang begitu manis. Gula-gula dan sebagainya. Anak-anak ini suka kena penyakit gula," ujar Zulhas.

Ketua Umum DPP PERSAGI, Doddy Izwardi, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
Ketua Umum DPP PERSAGI, Doddy Izwardi, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Persagi, Doddy Izwardi, menyarankan kepada pemerintah agar menu MBG mengutamakan bahan pangan lokal. Ia menekankan ketika mengolah atau memilih makanan, SPPG seharusnya memahami pangan lokal di daerah masing-masing.

"Jangan sampai tadi kan Pak Menko bilang, 'Oh, iya kentang kok semakin meningkat ya, impor makin meningkat,' berarti kan konsumsi kentang berhasil dimakan oleh rakyat Indonesia. Padahal kita tidak, tanahnya tidak cukup untuk menanam kentang kan," jelas Doddy.

Doddy juga menyinggung luasnya wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan, sehingga sumber protein dari ikan sebenarnya melimpah. Menurutnya, apabila masyarakat mengonsumsi protein terutama dari ikan, seharusnya kasus anemia pada ibu-ibu tidak akan terjadi.

Doddy menjelaskan dalam pemenuhan gizi yang perlu diperhatikan adalah komposisi nutrisi, termasuk perbandingan karbohidrat dari berbagai sumber seperti umbi-umbian. Ia mencontohkan 100 gram nasi disejajarkan dengan singkong, maka takarannya bisa mencapai sekitar 400 gram.

"Bisa kita makan nggak 400 gram kalau kita sediakan? Pasti lebih ramai, lebih viral kan? Nah, sekarang bagaimana mengedukasinya itu?" jelas Doddy.

Doddy mendorong pemerintah mengedukasi masyarakat, termasuk bagaimana cara mengolah singkong agar bisa menjadi pangan yang setara dengan nasi. "Seperti itu tadi (edukasi) yang kami sampaikan," tutur Doddy.

Media files:
01kadajk3vjq4ersm63ttgy1tz.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar