Head of YouTube Health, Garth Graham, dalam press conference YouTube tentang fitur baru dan Beranda Jiwa. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
YouTube meluncurkan fitur terbaru yang mendukung kesejahteraan digital remaja di Indonesia. Fitur yang diluncurkan adalah pembatasan durasi menonton Shorts bagi anak di bawah 18 tahun.
Director and Global Health of Healthcare and Public Health, Garth Graham, yang juga Head of YouTube Health mengungkapkan fitur baru ini memungkinkan para orang tua untuk mengontrol dan menetapkan batas waktu anak remaja mereka saat menonton Shorts.
"Jadi, kita memberikan dorongan dan bukan hambatan. Intervensi kecil yang menurut para ahli perkembangan anak penting untuk memberi mereka kendali, dan memahami bagaimana mereka mendapat waktu yang teratur di YouTube," jelas Graham dalam acara peluncuran fitur terbaru YouTube di kantor Google Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (20/11).
Fitur batas durasi harian untuk menonton Shorts memberi perlindungan tambahan, selain pengingat 'Take a Break' dan 'Bedtime' yang sebelumnya sudah aktif secara otomatis (defaults) untuk pengguna di bawah 18 tahun.
Pengguna dapat mengatur dan menyesuaikan batas harian ini melalui menu 'Settings'.
"Ini sangat penting tentang bagaimana anak muda menghabiskan waktu mereka. Setelah durasi ditetapkan dan mencapai batas waktu tersebut, mereka akan mendapatkan notifikasi yang menandakan feed Shorts akan dihentikan sementara untuk hari itu," tutur Graham.
Perluasan Kontrol Orang Tua dan Perlindungan Remaja di YouTube
Ilustrasi YouTube. Foto: Shutterstock
Di samping fitur pembatasan durasi harian, Graham menyebut YouTube akan memperluas fitur Kontrol Orang Tua untuk mengintegrasikan batas waktu Shorts pada akhir tahun 2025. Sehingga, orang tua yang menggunakan akun yang diawasi dapat secara proaktif menetapkan batas yang tidak bisa diabaikan.
"Jadi, orang tua memiliki lebih banyak kontrol atas pengalaman anak remajanya, yang memungkinkan pengguna lebih muda untuk berkembang dengan tepat," ucap dia.
YouTube juga memberi perlindungan bagi remaja dan praremaja melalui sistem rekomendasi YouTube, yang membantu mereka menemukan video sesuai minat dan menyenangkan untuk ditonton. Selain itu, YouTube juga memberi perlindungan ekstra para urutan video bagi remaja untuk membatasi rekomendasi konten yang sekiranya aman untuk jika ditonton sekali, tapi bisa jadi bermasalah jika ditonton berulang.
"Saat ini ada jutaan remaja yang mendapatkan informasi. Dunia daring dan luring, mereka semua identik dan semuanya terus berkembang. Dan Anda [orang tua] semua membantu membentuknya dengan cara yang sangat aman dan produktif," tutup Graham.
Pada awal peluncuran, perlindungan ini hanya mencakup tiga kategori konten. Namun, setelah evaluasi berkelanjutan serta konsultasi dengan Youth and Families Advisory Committee, YouTube memperluas perlindungan ini menjadi enam kategori konten, termasuk konten tentang perbandingan fisik, agresi sosial, serta saran keuangan yang buruk dan tidak realistis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar