Ilustrasi perundungan (dibully) atau bullying. Foto: Shutterstock
Tindakan bullying atau perundungan antara remaja perempuan terjadi di Kota Malang. Lokasinya berada di sekitar pemakaman RW 9 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Aksi perundungan direkam para pelaku dan viral.
kumparan mendatangi lokasi perundungan tersebut, Kamis (13/11). Lokasinya sepi karena berada di belakang permukiman warga. Akses lokasi hanya untuk menuju pemakaman dan berada di tepi sungai kecil di belakang permukiman warga.
Salah seorang warga yang ditemui bernama Desi membenarkan, bahwa video yang beredar itu merupakan video perundungan di wilayahnya. Video itu awalnya beredar di grup warga setempat dan diketahui lokasinya di belakang permukiman, tepatnya di area jalan menuju makam.
"Korban perundungan tersebut merupakan warga RT 3 Kelurahan Tanjungrejo, berinisial FR. Korban masih duduk di kelas 7 di sebuah SMP swasta di Kota Malang," kata Desi, pada Rabu (12/11).
Lokasi perundungan remaja putri di Malang. Foto: kumparan
Meski mengenal korbannya, Desi mengaku tidak mengenal tiga perempuan yang menjadi pelaku perundungan itu.
"Korbannya warga sini dan tadi kerabat dari ayah korban datang ke sini menyampaikan terkait kejadian tersebut. Jadi, korban ini tinggal di rumah sama ibunya sedangkan ayahnya kerja di luar pulau. Kalau pelakunya enggak tahu dari mana asalnya dan bukan warga sini," katanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukun, AKP Wardi Waluyo membenarkan adanya kejadian tersebut. Terkait penanganan perkaranya, diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota.
Pihaknya bersama Bhabinkamtibmas juga sudah mendatangi lokasi dan mengidentifikasi korbannya untuk meminta melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota.
"Pihak Bhabinkamtibmas telah mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan kami. Karena baik korban maupun pelaku adalah perempuan, maka langsung kami arahkan untuk ditangani oleh Unit PPA Polresta Malang Kota," ujarnya.
Menurut Wardi, korban akan melaporkan kasus perundungan ini ke PPA Satreskrim Polresta Malang Kota, Kamis siang (13/11) ini bersama orang tuanya.
"Rencana Kamis ini, korban dan orang tuanya akan membuat laporan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota," kata Wardi Waluyo, Kamis pagi (13/11), melalui pesan singkatnya.
Di sisi lain, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota Ipda Khusnul Khatimah mengungkapkan, baik korban dan terduga pelaku sudah diketahui.
Pihaknya kini juga berkoordinasi dengan Polsek Sukun dan perangkat lingkungan setempat untuk menyelidiki dugaan perundungan ini.
"Ini kami masih koordinasi lebih lanjut dengan Polsek Sukun. Tadi pihak Polsek sudah bergerak ke lokasi kejadian," kata Khusnul Khatimah.
Video Viral
Dalam video yang beredar terlihat korban perempuan mengenakan kaus berwarna hitam ditampar beberapa kali oleh pelaku hingga menangis. Korban juga diancam oleh terduga pelaku dengan kata-kata ancaman hingga dikejar ketika akan kabur dari lokasi tempat perundungan.
"Timbang kon ditendangi wong telu, ayo milih sopo (daripada kamu ditendangi orang tiga, ayo milih siapa)?" kata salah satu perempuan yang ada di video tersebut.
Korbannya juga sempat beberapa kali berupaya kabur, tapi dipegangi oleh terduga pelaku lain. Aksinya ini membuat terduga korban menangis dan meminta ampun kepada ketiga pelaku perundungan.
"Kon duwe tangan gede mosok gak gawe ngantem (kamu punya tangan besar, tetapi tidak dipakai untuk memukul)," ucap perempuan dalam video tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar