Foto udara lokasi berkemah Ranu Kumbolo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Lumajang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mengevakuasi 187 -sebelumnya disebut 178- pendaki yang sempat terjebak erupsi Gunung Semeru. Proses evakuasi berlangsung sejak Kamis pagi (20/11) secara bertahap hingga sore nanti.
Kepala BB-TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan, proses evakuasi pendaki dari Ranu Kumbolo ke pos Ranu Pani memerlukan waktu perjalanan minimal 3 jam berjalan kaki.
"Para pendaki turun hari ini, didampingi petugas dan para pemandu PPGST yang akan mengawal dan memastikan para pendaki sampai di Ranu Pani pada sore nanti," ucap Rudijanta Tjahja Nugraha di Malang.
Menurut Rudi, proses evakuasi pendaki yang ada di Ranu Kumbolo memang baru dilaksanakan pada Kamis karena mempertimbangkan keamanan pendaki.
Apalagi pada Rabu (19/11) sore kemarin kawasan sekitar jalur pendakian dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo diguyur hujan deras, dengan penerangan minim.
"Jadi kami tidak langsung mengevakuasi kemarin, karena mempertimbangkan cuaca kemarin sore yang hujan dan kondisi hampir mulai gelap," ujarnya.
Di sisi lain tiupan angin yang mengarah ke selatan dan tenggara membuat dampak erupsi terparah dirasakan di sekitar wilayah Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, hingga Pasirian, Kabupaten Lumajang. Sedangkan Ranu Kumbolo berada di sisi utara dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
"Material erupsi bergerak ke selatan hingga tenggara posisi Ranu Kumbolo di utara sehingga tidak terdampak secara langsung erupsi," ungkap dia.
Ia mengimbau agar masyarakat dan pendaki yang dievakuasi tetap memperhatikan arahan petugas serta mematuhi zona bahaya yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami menghimbau agar masyarakat mentaati dan mematuhi zona bahaya yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar