Pelatihan advokasi untuk para petani lokal di Kantor Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalbar. Foto: Dok. Istimewa
Hi!Pontianak – Gemawan bersama kelompok petani lokal, yaitu Jaringan Petani Komoditas (Jaringpedas) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, sukses melaksanakan pelatihan advokasi sebagai upaya untuk memperkuat pola pikir, kapasitas, dan daya tawar petani dalam memperjuangkan hak serta kepentingan mereka.
Kegiatan ini diikuti oleh petani dampingan Gemawan yang dilaksanakan di Kantor Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah pada Rabu, 19 November 2025.
Kepala Desa Galang, Rasidi, menyambut baik adanya pelatihan ini karena ia menilai pemahaman advokasi menjadi bekal penting bagi para petani dalam menghadapi berbagai persoalan di tingkat lokal.
"Saya selaku kepala desa dan tuan rumah kegiatan ini merasa bangga dan bahagia. Pelatihan ini membantu kami memahami langkah-langkah yang harus ditempuh ketika menghadapi persoalan di lapangan," kata Rasidi.
Sesi foto bersama setelah pelatihan. Foto: Dok. Istimewa
Pelatihan diikuti oleh perwakilan gabungan kelompok tani dari 15 desa di Mempawah yang mewakili beragam komoditas pertanian. Para peserta berdiskusi secara kelompok untuk memetakan persoalan yang dihadapi petani lokal dan mengelompokkan masalah tersebut berdasarkan kategori.
Fasilitator pelatihan, Lani Ardiansyah, mengajak peserta untuk mengidentifikasi masalah di masing-masing kelompok.
"Bapak-ibu, saya sudah menyiapkan tabel pemetaan. Contohnya, jika masalahnya adalah sulit mendapatkan pupuk organik yang berkualitas dan terjangkau, maka kategorinya adalah input dan saprodi. Silakan jelaskan satu per satu sesuai komoditas masing-masing," jelas Lani.
Selain pemetaan masalah, peserta juga diminta menentukan skor keberhasilan advokasi yang dapat dicapai, dengan rentang nilai 1–10, serta membahasnya dalam kelompok.
"Silakan diskusikan skor ini bersama kelompok agar kita dapat memetakan potensi keberhasilan langkah advokasi yang akan ditempuh," tambahnya.
Dalam sesi simulasi, peserta memainkan peran-peran kunci, seperti wartawan, kepala dinas, pengusaha, petani, dan anggota dewan. Latihan ini menggambarkan dinamika politik yang akan mereka hadapi bagaimana kekuatan modal, birokrasi, dan kepentingan elite sering kali bersinggungan dengan kebutuhan petani.
Di akhir kegiatan, tim Gemawan menyusun kesimpulan dari seluruh diskusi kelompok. Sebagai langkah nyata, perwakilan petani akan dipersiapkan untuk melakukan audiensi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mempawah, membawa hasil pemetaan masalah sekaligus menyampaikan tuntutan agar kebijakan daerah lebih berpihak pada petani dan tidak didikte oleh kepentingan ekonomi sempit.
Pelatihan ini bukan sekadar forum belajar, tetapi sebuah upaya dalam membangun kesadaran politik petani, bahwa mereka bukan hanya penghasil pangan, melainkan bagian penting dari warga negara yang berhak mengawal kebijakan dan memperjuangkan ruang hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar