Diskusi Publik AWAK Pontianak. Foto: Dok. Istimewa
Hi!Pontianak - Aliansi Wartawan Kota (AWAK) Pontianak akan menggelar Diskusi Publik bertajuk 'Kejahatan Digital, Waspada Jadi Korban Phishing dan Scamming' pada Kamis, 13 November 2025, pukul 13.00 WIB di Aula Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pontianak. Kegiatan ini akan dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, dan dihadiri oleh pimpinan media cetak, online, televisi, organisasi pers, mahasiswa, serta pelajar dari berbagai kampus di Pontianak.
Diskusi ini menjadi wadah edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman kejahatan digital yang semakin marak, sekaligus memperkuat peran media dan generasi muda dalam membangun ekosistem digital yang aman dan bertanggung jawab.
Dalam diskusi ini, hadir tiga narasumber kompeten di bidangnya, yakni, IPTU Edi Tulus Wianto, Kanit Cyber Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Kalbar, Muhammad Ayatullah, AVH Head of Branch Sales Pontianak Brand Im3, Toni Darmawan, Kepala Divisi Teknologi Informasi Bank Kalbar.
Ketua AWAK Pontianak, Dede Iskandar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian insan pers terhadap meningkatnya kejahatan digital di Kalbar.
"Maraknya modus penipuan digital melalui pesan singkat, media sosial, hingga aplikasi keuangan perlu diwaspadai bersama. Kejahatan digital bukan hanya merugikan secara materi, tapi juga mengikis rasa aman masyarakat dalam bertransaksi daring," ujar Dede.
Ia menambahkan, melalui forum diskusi ini, AWAK ingin membuka ruang edukasi dan dialog yang mendorong masyarakat lebih cerdas dan waspada terhadap berbagai modus scamming dan phishing yang kian berkembang.
"Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat literasi digital dan membangun kolaborasi lintas sektor dalam melawan kejahatan siber. AWAK berkomitmen menjembatani sinergi antara insan pers, aparat penegak hukum, akademisi, dan masyarakat," tegas Dede.
Diskusi publik tersebut diharapkan menjadi wadah strategis dalam memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ancaman kejahatan siber yang kian kompleks, sekaligus menegaskan peran penting media dalam menyebarkan literasi digital yang sehat dan bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar