Nov 4th 2025, 07:24 by BASRA (Berita Anak Surabaya)
Mirza Akmal, mantan jubir Eri Cahyadi di masa kampanye Pilkada 2024. Foto: Masruroh/Basra
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi sorotan publik setelah sebuah video dari akun Instagram resminya viral karena bocornya percakapan tim media sosial (medsos) saat sesi live dijeda.
Insiden itu terjadi saat admin Medsos Eri Cahyadi sedang melakukan siaran langsung kegiatan peninjauan lapangan yang dilakukan sang wali kota. Saat live dijeda, mikrofon ternyata masih dalam kondisi aktif sehingga percakapan admin dengan rekannya ikut terekam.
Dalam rekaman yang beredar, admin tersebut terdengar mengatakan bahwa video kegiatan lapangan Eri Cahyadi bisa disimpan dan digunakan kembali jika terjadi hujan.
"Lek kaya gitu (kalau seperti itu) Mat, ini kan videone bagus. Kita simpen dulu ae. Nek bek-bek (mungkin) besok hujan bisa dipakai, epok-epok (pura-pura) keliling (turun lapangan)," kata perempuan dalam rekaman tersebut.
Ungkapan ini kemudian memicu kritik dari warganet karena dianggap dapat menimbulkan persepsi seolah-olah kegiatan lapangan Eri Cahyadi direkayasa dan pencitraan.
Mantan juru bicara (jubir) Eri Cahyadi di masa Pilkada 2024, Mirza Akmal, turut angkat bicara terkait insiden yang berujung pengunduran diri sang admin medsos meski pada akhirnya ditolak oleh Eri Cahyadi.
"Begitulah dunia politik. Begitu satu admin IG-nya kepleset ngomong, langsung 'boom'. Netizen masuk seperti pasukan Avengers saat portal-nya dibuka, rame, heboh," ujar Mirza, Selasa (4/11).
Mirza melanjutkan, admin medsos juga manusia yang tak lepas dari salah. Tapi karena IG yang dikelola merupakan milik tokoh politik sehingga saat ada insiden tersebut, langsung menyita perhatian publik.
"Namanya juga admin, kadang kepleset dikit. Bukan malaikat. Tapi ya, begitu videonya bocor, muncul deh para tokoh antagonis. Ada yang tiba-tiba berubah jadi *Scar* dari *The Lion King* — senyum depan, tapi siap nyenggol dari belakang. Ada juga yang gayanya *Ursula* dari *Little Mermaid* — pura-pura baik, padahal lagi ngaduk ramuan gosip biar ombak makin tinggi," ungkapnya.
Pernah bekerja sama dengan Eri Cahyadi, di mata Mirza, sang wali kota bukan tipe pemimpin yang "epok-epok" atau pura-pura kerja.
"Beliau bukan *Patrick Star* yang bangun tidur terus bilang, 'Hari ini aku kerja atau rebahan, ya?' Beliau tuh lebih kayak *Baymax* dari *Big Hero 6* — lembut, tapi kalau urusan rakyat, langsung mode turbo," tutur Ketua Ketua Gerakan Pemuda Surabaya ini.
"Kalau cuma gara-gara satu video terus semua prestasi dilupakan, itu kayak marah ke *SpongeBob* cuma karena dia ketawa. Harus melihat dari dua sisi. Ibarat kata, nila setitik bisa rusak susu sebelanga, tapi kalau netizen kita, setitik (salah) bisa bikin trending satu Nusantara," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar