Para siswa SMKN 3 Lubuklinggau saat menyerbu sekolah MAN 2 Lubuklinggau. Foto : Istimewa
Situasi belajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Lubuklinggau, Rabu (19/11/2025) pagi, mendadak berubah tegang. Ratusan pelajar berseragam batik dari SMK Negeri 3 Lubuklinggau tiba-tiba mendatangi sekolah tersebut hingga memicu kepanikan di kalangan siswa dan guru.
Aksi kedatangan massal sekitar 140 pelajar itu terekam dalam beberapa video amatir yang langsung tersebar di media sosial. Dalam rekaman, tampak sekelompok siswa mencoba memanjat pagar, sementara sebagian lainnya melempari area sekolah dengan batu. Tiga pelajar MAN 2 dilaporkan terluka dan harus mendapat perawatan medis akibat terkena lemparan maupun saat berusaha menyelamatkan diri.
Ketegangan ini berawal dari hal yang sepele—penggunaan lapangan basket. Seorang siswa MAN 2 yang bermain di lapangan SMK Negeri 3 sehari sebelumnya ditegur guru karena fasilitas tersebut bukan untuk umum. Teguran itu memicu kesalahpahaman dan ucapan yang menyinggung siswa SMK. Situasi memanas ketika kabar tersebut menyebar ke siswa lain hingga berujung pada aksi mendatangi MAN 2 secara bergerombol.
Polisi dari Polsek Lubuklinggau Timur bergerak cepat setelah mendapat laporan. Petugas langsung meredam kericuhan dan mengamankan ratusan pelajar di jalan depan MAN 2 sebelum mengawal mereka kembali ke sekolah asal.
Kapolsek Lubuklinggau Timur, AKP Rodiman, menyebut insiden itu melibatkan siswa kelas X hingga XII dari SMK Negeri 3. "Sudah dilakukan mediasi antara kedua sekolah. Semua pihak sepakat berdamai dan persoalan dianggap selesai," ujarnya.
Kasat Samapta Polres Lubuklinggau, AKP Subardi, memastikan kondisi kedua sekolah kini kembali kondusif. Namun ia menegaskan pentingnya pengawasan ketat dari pihak sekolah agar insiden serupa tidak terulang.
"Sebagai langkah pembinaan, siswa di absen dan untuk sementara tidak diperbolehkan keluar sekolah tanpa alasan jelas," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar