Driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Aliansi Taktis 'Aksi 177' URC Bergerak Bersama menggelar unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebanyak 1.632 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan demo yang digelar massa ojek online (ojol) yang tergabung ke dalam Garda Indonesia Daerah Khusus Jakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (21/7) siang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengimbau kepada massa aksi agar dapat menyampaikan aspirasinya secara tertib. Jangan sampai, melakukan tindakan yang bersifat provokatif.
"Kami mohon kepada saudara-saudara yang akan berunjuk rasa agar menyampaikan pendapat dengan santun, tidak memprovokasi, dan tidak melawan petugas. Jangan membakar ban atau merusak fasilitas umum," kata dia melalui keterangan yang diterima.
Di sisi lain, Susatyo memastikan para personelnya bakal mengamankan aksi secara humanis tanpa dilengkapi dengan senjata api.
Pengalihan arus lalu lintas masih dilakukan secara situasional. Meski begitu, pengguna jalan diimbau agar menghindari area sekitar Monas guna mencegah terjadinya kepadatan arus lalu lintas.
"Petugas akan melayani saudara-saudara kita dengan humanis dan profesional, namun tetap tegas dalam menjalankan tugas. Kami hadir untuk memastikan semuanya aman dan lancar," ucap dia.
Informasi yang dihimpun, berikut ini poin tuntutan dalam demo tersebut:
1. Meminta presiden menerbitkan Perppu terkait transportasi online;
2. Menghapus program Grab Hemat, Slot Food, Slot Gosend, dan aplikasi Goceng;
3. Menurunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar