Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat malam Orasi Penganugerahan Hamengku Buwono IX Award di Bangsal Sri Manganti, Kraton Yogyakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Dok. PP Muhammadiyah
Perusakan makam terjadi di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kabupaten Bantul dan di Kotagede, Kota Yogyakarta.
Terkait perusakan ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum tahu motif pelaku perusakan.
"Saya nggak tahu motifnya, apa saya nggak tahu," kata Sri Sultan kepada wartawan, Senin (19/5).
Sultan mengatakan kejadian ini mengingatkan dirinya pada kasus perusakan makam yang pernah terjadi bertahun-tahun lalu.
"Berarti ini kembali ke sekian tahun yang lalu kan juga pernah terjadi hal seperti itu. Tapi saya nggak tahun motifnya apa perusakan itu," bebernya.
Lanjutnya, Sultan tak mau berspekulasi soal kasus ini. Ia pun menyerahkan kasus ini ke aparat hukum untuk menangani.
"Ya coba nanti kalau memang sudah kasus itu ditangani, masalahnya apa. Saya ndak (tidak) berani komentar takut kleru (salah) memberi tahu kepada publik saya nggak tahu persoalannya kenapa melakukan perusakan," jelasnya.
Sebelumnya ada 10 makam bersalib di TPU Ngentak, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul dirusak oleh orang tak dikenal.
Perusakan juga terjadi di TPU lain di Bantul yakni TPU Ironayan, Banguntapan dan TPU Jaranan, Sewon.
Kasus serupa juga terjadi di TPU Baluwarti di Kampung Kembang Basen, Kelurahan Purbayan, Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar