BYD mencatatkan performa penjualan yang positif secara global. Sepanjang April 2025, pabrikan mobil listrik asal China ini membukukan penjualan lebih dari 380 ribu unit, atau tumbuh 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao di sela-sela peluncuran BYD Seal terbaru di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.
"BYD terus mencetak kemajuan dalam sektor kendaraan energi baru. Dengan operasi di lebih dari 400 kota di 107 negara dan wilayah, kami berkomitmen memperluas akses terhadap mobilitas tanpa emisi," buka Eagle Zhao.
Ilustrasi pengecasan mobil listrik BYD. Foto: BYD
Sementara di Indonesia, penyerapan kategori mobil listrik menunjukkan tren positif, dengan penjualan mencapai 23.900 unit periode Januari-April 2025, atau tumbuh 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menariknya, BYD bersama sub-brand Denza menyumbang 12.459 unit pada kurun waktu tersebut atau sekitar 52,4 persen dari total pasar EV Tanah Air sepanjang 2025. Dengan rincian BYD 9.124 unit sementara Denza 3.335 unit.
Namun untuk periode April, BYD dan Denza membukukan penjualan sebanyak 4.307 unit. Dengan rincian BYD 3.496 unit dan Denza 811 unit.
Eagle menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari penguatan jaringan distribusi dan layanan purnajual BYD di Indonesia. Saat ini, diler BYD telah hadir di 50 titik yang tersebar di 27 kota.
Lebih lanjut Eagle menegaskan bertepatan dengan capaian global tersebut, BYD juga memperkenalkan BYD Seal 2025. Sedan listrik anyar ini hadir dengan menyematkan teknologi suspensi pintar DiSus-C (Intelligent Damping Body Control System) khusus untuk versi Performance.
Test Drive mobil listrik BYD Seal 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Sistem ini dikembangkan langsung oleh BYD guna meningkatkan kenyamanan, stabilitas, dan keamanan berkendara bagi tiap konsumennya.
"Teknologi DiSus adalah bentuk nyata dari inovasi BYD. Ini bukan sekadar peningkatan fitur, tapi bagian dari evolusi mobilitas pintar yang kami bawa langsung ke Indonesia," tegasnya.
Masih di acara yang sama, Head of Public and Goverment Relations BYD Indonesia Luther Pandjaitan menjelaskan, kehadiran DiSus-C di BYD Seal bukan hanya soal angka penjualan, melainkan strategi membawa teknologi yang sesuai dengan karakter kendaraan performance.
Mobil listrik BYD M6. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Menurut Luther meskipun model seperti M6 dan Sealion 7 mendominasi dari sisi volume, Seal tetap menjadi salah satu pilar penting di segmen sedan listrik.
"Penjualan BYD Seal cukup positif. Meski kontribusinya tidak dominan dalam total line-up kami karena model seperti M6 dan Sealion 7 cukup kuat di volume, Seal telah menjadi salah satu kontributor utama di segmen sedan EV, bahkan sempat memimpin pasar di beberapa periode," tuntas Luther.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar