Search This Blog

Anak Alami Kekerasan Verbal, Ini Dampak yang Mengintai!

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Anak Alami Kekerasan Verbal, Ini Dampak yang Mengintai!
May 20th 2025, 16:00 by kumparanMOM

Anak Alami Kekerasan Verbal, Ini Dampak yang Mengintai! Foto: Shutter Stock
Anak Alami Kekerasan Verbal, Ini Dampak yang Mengintai! Foto: Shutter Stock

Setiap kata kasar yang diucapkan orang dewasa atau kata-kata hinaan yang dianggap 'bercanda' bisa menyakiti perasaan seorang anak. Kekerasan verbal lewat kata-kata yang terucap mungkin tidak menyebabkan bekas fisik di tubuhnya, tetapi luka mendalam di dalam hatinya, yang bahkan bisa terbawa hingga dewasa.

Ya Moms, kekerasan verbal adalah salah satu bentuk kekerasan yang terlihat sepele dan paling sering diabaikan. Terdengar bukan sekadar marah-marah biasa, tetapi bisa melukai harga diri anak, membentuk rasa malu, dan mengikis kepercayaan dirinya sedikit demi sedikit.

Dikutip dari Mom Junction, kekerasan verbal yang terus-menerus dialami berpotensi membuat anak merasa terhina, malu, atau merasa tidak dicintai. Masalah ini juga membuat mereka ragu dan takut untuk membangun komunikasi dengan orang tua dan bahkan orang lain.

Ilustrasi Ibu dan anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi Ibu dan anak. Foto: Shutter Stock

"Pelecehan verbal pada dasarnya menimbulkan trauma, terutama jika dilakukan secara terus-menerus dan tidak terkendali. Dampaknya pada perkembangan jiwa bahkan lebih dalam daripada pelecehan fisik, karena rasa harga diri anak diserang," ujar Psikolog Klinis di California, Amerika Serikat, Dr. Deborah Vinall.

Dampak Jangka Pendek Kekerasan Verbal pada Anak

1. Depresi

Kekerasan verbal menurunkan moral dan berpotensi memengaruhi kesehatan mental mereka. Anak bisa mengembangkan rasa rendah diri dan mungkin menjauhkan diri dari orang lain. Kondisi ini dapat menjadi permanen, jika kekerasan terjadi dalam jangka panjang

2. Penurunan kinerja mental dan fisik

Dengan rendahnya rasa percaya diri, anak mungkin menunjukkan kinerja mental dan fisik yang buruk. Misalnya, apabila Anda mengatakan "Kamu tidak sekuat anak itu!", maka si kecil bisa merasa gugup akibat membayangkan hasil buruk yang diprediksi akan menimpanya.

ilustrasi anak sedih. Foto: Shutterstock
ilustrasi anak sedih. Foto: Shutterstock

3. Mengembangkan rasa rendah diri

Bila seorang anak terus-menerus dibentak, ia mulai percaya "Pasti ada yang salah dengan diriku". Ia mulai mengembangkan rasa rendah diri dan merasa teman-temannya lebih unggul darinya

4. Perilaku agresif

Kekerasan verbal dapat memengaruhi kemampuan anak untuk membentuk ikatan emosional yang sehat. Sehingga membuat mereka kesulitan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan konflik. Anak dengan orang tua yang suka melakukan kekerasan verbal cenderung menjadi agresif secara fisik dan verbal.

Dampak Jangka Panjang Kekerasan Verbal pada Anak

1. Masalah kesehatan

Anak Alami Kekerasan Verbal, Ini Dampak yang Mengintai!   Foto: Shutterstock
Anak Alami Kekerasan Verbal, Ini Dampak yang Mengintai! Foto: Shutterstock

Depresi menyebabkan seseorang akan melakukan apa pun demi kesenangannya. Salah satu contohnya, korban kekerasan verbal cenderung makan berlebihan atau berhenti makan. Hal ini akan menyebabkan masalah gangguan makan. Pada akhirnya, akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tulang, otot, dan organ vital anak.

2. Kurang percaya diri

Rasa percaya diri sangat penting untuk kehidupan. Anak yang kurang percaya diri dapat mengalami frustrasi, depresi, menarik diri dari kehidupan sosial, atau bahkan kesulitan dalam mengatasi tantangan

3. Harapan hidup yang rendah

Anak yang terus-menerus mengalami pelecehan verbal mungkin gagal mengembangkan pandangan positif. Seorang anak yang selalu dikritik mungkin mulai kehilangan harapan akan masa depannya, hingga merasa sulit untuk percaya bahwa ia dapat mencapai impiannya.

Media files:
duhvxkpqx8iksnfyyvm6.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar