Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, memberi perhatian serius terhadap kondisi Pasar 16 Ilir dan Benteng Kuto Besak (BKB) agar dapat segera diperbaiki.
Hal itu disampaikan Ratu Dewa saat rapat bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perumda Pasar Palembang Jaya, serta sejumlah stakeholder terkait lainnya.
Bahkan, Ratu Dewa menyampaikan pengalaman yang kurang menyenangkan dialami oleh anaknya saat berkunjung ke salah satu tempat wisata di pinggiran Sungai Musi beberapa waktu lalu.
"Anak saya bersama temannya dipaksa pengamen yang meminta uang Rp 20 ribu. Hal-hal semacam ini yang dapat merusak citra Kota Palembang," katanya, Rabu, 16 April 2025.
Tak hanya masalah keamanan, Ratu Dewa juga menekankan masalah sampah dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak tertata sehingga membuat BKB, bawah Jembatan Ampera, dan sekitarnya terkesan semrawut.
"Saya juga minta agar diaktifkan lagi Satpol PP pariwisata untuk rutin melakukan patroli, dan perbaikan pos penjagaan di bawah Ampera dibuat lebih terang dan lebih baik," jelasnya.
Lalu untuk PKL agar ditata kembali baik pedagang di Pasar 16 Ilir maupun di area sekitarnya. Selain itu, jangan sampai ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan mengambil pungutan liar kepada para pedagang tersebut.
Selanjutnya, Ratu Dewa, juga menekankan pembongkaran kios-kios sementara pedagang Pasar 16 Ilir maupun milik PKL yang saat ini kondisinya kumuh dan sering dimanfaatkan untuk kegiatan negatif saat malam hari.
"Kios-kios sementara itu kondisinya jorok, pesing, dan kalau malam hari gelap. Jadi lebih banyak mudarat-nya dari pada untuk kemaslahatan," jelasnya.
Ratu Dewa, menambahkan masalah sampah dan saluran pembuangan air di area tersebut juga harus diperbaiki. Termasuk juga area parkir agar lebih tertib, teratur, dan aman.
"Khusus untuk parkir kendaraan itu hendaknya sudah memakai sistem online sehingga lebih jelas dan menghindari adanya pungli," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar