Jan 20th 2025, 12:09, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Jubir Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida Foto: dok alqassam.net
Sayap militer Hamas berjanji akan menghormati gencatan senjata Gaza yang berlaku pada Minggu (19/1). Akan tetapi, jika Israel melanggar maka nyawa sandera di Gaza akan berada dalam bahaya.
Juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, menyebut kini mereka mendesak mediator krisis agar meminta Israel mematuhi gencatan senjata.
Desakan itu, kata Ubaida, dikarenakan kelompoknya akan mematuhi setiap fase gencatan senjata dan pertukaran sandera.
"Semuanya tergantung pada komitmen musuh. Pelanggaran dari pihak penjajah (Israel) akan membahayakan proses tersebut," kata Abu Ubaida seperti dikutip dari AFP.
"Kami ingin berhasil dalam semua tahap perjanjian, rinciannya, dan waktunya untuk menyelamatkan nyawa rakyat kami dan mencapai tujuan mereka, dan kami mendesak para mediator untuk memaksa musuh mematuhinya," tambahnya.
Sebelumnya pada hari pertama gencatan senjata, Hamas sudah membebaskan tiga orang sandera wanita. Israel kemudian berjanji akan membebaskan 90 lebih tahanan Palestina pada MInggu (20/1).
Adapun Pemerintah Israel menyatakan, gencatan senjata kali ini sifatnya sementara. Dalam fase pertama ini akan disusun kesepakatan gencatan senjata permanen di Gaza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar