Dec 10th 2024, 18:20, by Andari Novianti, kumparanTRAVEL
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Foto: Dok. Kemenpar
Desa Wisata Jatiluwih di Bali dinilai telah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi, dalam pengembangan potensi Warisan Budaya melalui penerapan sistem subak yang menjadi fondasi praktik agriculture di sana.
Hal ini pun turut diapresiasi oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Ia mengagumi dan memberikan apresiasi yang tinggi atas penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan di Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali, yang berjalan secara konsisten dan dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal, kelestarian budaya, serta keberlanjutan lingkungan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Foto: Dok. Kemenpar
"Meskipun baru ditetapkan menjadi desa wisata pada tahun 2016, Desa Jatiluwih telah lama menunjukkan upaya secara komunal dalam pengembangan pelestarian Budaya dan Lingkungan," ujar Widiyanti, seperti dikutip dari keterangan resminya.
Sejalan dengan upaya tersebut, Jatiluwih semakin menjadi salah satu tujuan utama wisatawan ke Bali. Menurut DPP ASITA Prov Bali, saat ini kurang lebih 80 persen wisman yang datang ke Bali mengunjungi Desa Wisata Jatiluwih.
Dengan capaian dan praktik baik pengembangan pariwisata, Jatiluwih kemudian ditetapkan sebagai Desa Wisata Tersertifikasi Berkelanjutan, melalui program Kemenpar Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan untuk Desa Wisata (SertiDEWI) 2024.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Foto: Dok. Kemenpar
Di tahun yang sama, Kemenpar juga mengusulkan Jatiluwih sebagai nominasi di kancah Internasional dan terpilih menjadi salah satu pemenang Best Tourism Villages by UN Tourism bersama Desa Wisata Wukirsari (D.I. Yogyakarta).
"Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan merupakan prinsip yang menjadi pondasi implementasi program Flagship Kementerian Pariwisata, salah satunya melalui program pengembangan Desa Wisata yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengintegrasikan kearifan lokal dan melestarikan lingkungan," kata Widiyanti.
Lebih lanjut, Widiyanti berharap kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan industri untuk mewujudkan penerapan pariwisata berkelanjutan di desa-desa wisata lainnya, baik di Kabupaten Tabanan, maupun di Provinsi Bali, dan mendorong Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan Desa Wisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar